Hal tersebut dibuktikan dengan keputusan Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi cawapres Prabowo. Padahal ia masih berstatus kader PDIP aktif.
Bukan hanya Gibran, menantu Jokowi yakni Bobby Nasution juga turut mengikuti jejak kakak iparnya tersebut.
Bahkan ia berani memimpin deklarasi Prabowo-Gibran dari Barisan Pengusaha Pejuang pada November 2023.
Belum lagi putra bungsu Jokowi, Kaesang yang tiba-tiba didapuk menjadi ketua umum PSI.
![Capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara Mata Najwa. [Dok. Tiim Gerindra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/21/42683-prabowo-gibran-gibran-prabowo-prabowo-subianto-gibran-rakabuming-raka.jpg)
Terpisah, Jokowi sempat menyinggung pertarungan politik bergulir bak drama korea (drakor). Sebabnya, yang ia lihat justru lebih banyak dramanya ketimbang adu gagasan.
"Karena saya melihat akhir-akhir ini, yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat," kata Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11).
Pernyataan itu sempat disinggung oleh politisi PDIP, Masinton Pasaribu. Menurutnya, Jokowi lah yang menjadi sutradara di balik drakor di panggung politik saat ini.
"Iya drama ini udah lah, ini pemain drama semua pak. Jangan ada drama-drama tapi lu nyutradarain. Nggak mau drama tapi lu nyutradarain, ya sama aja," kata Masinton dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (16/11/2023).
Ucapan Masinton itu tidak terlepas dari keputusan klan Jokowi untuk ke luar barisan partai.
Baca Juga: Penghujung 2023: Ganjar Istigasah di Jateng, Mahfud Malam Tahun Baruan di Jakarta
"Udah jangan pura-pura lagi, drama-drama sok santun, manipulatif. Pemimpin itu satunya kata dan perbuatan. Belaga ini seakan-akan kayak mau dizalimi udahlah, rakyat udah pada tahu," ujar Masinton.