Desak Anggota TNI Penganiaya Relawan Agar Dipecat, Ganjar: Ingat, Jangan Bikin Rakyat Marah!

Minggu, 31 Desember 2023 | 16:26 WIB
Desak Anggota TNI Penganiaya Relawan Agar Dipecat, Ganjar: Ingat, Jangan Bikin Rakyat Marah!
Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo mendesak agar prajurit TNI yang terbukti terlibat melakukan penganiayaan terhadap sejumlahnya agar dipecat. 

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh, Jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali, Jawa Tengah pada Sabtu (30/12) kemarin.

Menanggapi kejadian penganiayaan itu, Ganjar awalnya mengaku dirinya akan menengok simpatisan korban penganiayaan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Oh. iya, saya juga komunikasi dari kemarin. Dari sini, saya mau ke sana (tempat korban)," kata Ganjar dikutip dari Antara, Minggu (31/12/2023). 

Capres RI Ganjar Pranowo (kedua kiri) saat memberikan keterangan usai mengunjungi Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023). ANTARA/Rio Feisal
Capres RI Ganjar Pranowo (kedua kiri) saat memberikan keterangan usai mengunjungi Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu (31/12/2023). ANTARA/Rio Feisal

Mantan Gubernur  Jawa Tengah itu telah meminta bantuan sejumlah pihak terkait termasuk anggota DPR hingga Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto guna menuntaskan kasus penganiayaan itu. 

"Saya minta bantuan teman-teman Komisi I DPR RI, TPN (Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud), dan sudah komunikasi dengan Kasad (Jenderal TNI Maruli Simanjuntak), Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto). Saya tadi juga kontak dengan pangdam (panglima kodam)," katanya.

Sementara itu, Ganjar mengapresiasi pemberian hukuman kepada pelaku TNI yang melakukan penganiayaan terhadap sukarelawan di Boyolali.

"Sekian belas orang dari oknum itu hari ini mendapatkan hukuman. Menurut saya, bagus itu. Ini menjadi pelajaran serius buat kami agar jangan semena-mena. Kalau ada keliru, diproses saja. Akan tetapi, kalau semena-mena, ingat jangan bikin rakyat marah," ujarnya.

Walaupun demikian, Ganjar berharap kejadian tersebut merupakan terakhir kalinya terjadi dalam masa Pilpres 2024.

Baca Juga: Penghujung 2023: Ganjar Istigasah di Jateng, Mahfud Malam Tahun Baruan di Jakarta

"Nah, itu tadi yang saya katakan itu jadi pelajaran yang terakhir. Jangan ada lagi mudah seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan pada yang berwenang," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI