Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot 22,9 Persen, LSI Denny JA: karena Blunder Menyerang hingga Plin-plan soal Jokowi

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Sabtu, 30 Desember 2023 | 15:34 WIB
Elektabilitas Ganjar-Mahfud Merosot 22,9 Persen, LSI Denny JA: karena Blunder Menyerang hingga Plin-plan soal Jokowi
Capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. [Dok. Tim Ganjar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elektabilitas Capres-Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya 22,9 persen berdasarkan survei terbaru dari LSI Denny JA. Dengan ekektabilitas tersebut, pasangan yang diusung partai seperti PDI Perjuangan ini berada di posisi bawah atau ketiga.

Elektabilitas Prabowo-Gibran dalam survei tersebut mencapai 43,3 persen. Kemudian posisi kedua Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dengan 25,3 persen.

Direktur KCI LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, membeberkan sejumlah poin yang membuat elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot.

"Pertama, blunder menyerang mata air dukungannya sendiri yaitu Jokowi," kata Adjie seperti dikutip Suara.com dalam keterangannya.

Baca Juga: Generasi Muda NU Dukung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Apa Alasannya?

Adjie menuturkan, dalam survei LSI Denny JA terekam perginya pihak yang puas terhadap Presiden Jokowi dari Ganjar-Mahfud.

Pada bulan Mei 2023 kata dia, pemilih puas Jokowi yang memilih Ganjar masih berada di angka 42.7 persen. Namun sekarang di akhir Desember 2023 pemilih yang puas Jokowi yang mendukung Ganjar-Mahfud sebesar 26.4 persen.

"Kedua, plin-plan soal Jokowi," jelasnya.

Adjie kemudian membeberkan data pada periode Maret-September 2023 yang terasa dan muncul di pemberitaan adalah sikap positif kubu PDIP Cs terhadap Jokowi.

Namun memasuki Oktober sampai November 2023 terasa ada perubahan narasi menjadi negatif dan menyerang Jokowi," kata dia. Desember 2023 narasi yang berkembang positif kembali kepada Jokowi.

Baca Juga: Respons Ganjar Usai Pejuang PPP Membelot Dukung Prabowo-Gibran

"Contoh narasi yang beredar di media misalnya: pemberitaan tanggal 28 Mei 2023. Di pemberitaan tersebut dalam judulnya dinyatakan “Ganjar: Presiden Jokowi adalah mentor saya”. Ini merupakan narasi positif terhadap Jokowi," katanya.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kedua kanan) memberikan keterangan disaksikan Presiden Joko Widodo (tengah), bakal Capres Ganjar Pranowo (kanan), Ketua DPP Puan Maharani (kedua kiri) dan Ketua DPP Prananda Prabowo (kiri) saat sesi konferensi pers Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kedua kanan) memberikan keterangan disaksikan Presiden Joko Widodo (tengah), bakal Capres Ganjar Pranowo (kanan), Ketua DPP Puan Maharani (kedua kiri) dan Ketua DPP Prananda Prabowo (kiri) saat sesi konferensi pers Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay].

Namum pada November 2023, muncul aneka kritik PDIP kepada Jokowi. Mulai dari pemberitaan dengan judul “Ganjar Kritik Kebijakan Maritim Jokowi 10 Tahun Mandek: Enggak Niat”. Juga Jokowi dianggap Neo-Orde Baru.

"Ini adalah bentuk narasi menyerang Jokowi," katanya.

Meski demikian pada tanggal 3 Desember 2023, muncul kembali pemberitaan dari kubu Ganjar-Mahfud dengan judul “Kepada Jokowi, Ganjar: Terima kasih sudah membantu saya Banyak.”

Selain itu juga ada pemberitaan dari kubu Ganjar, bahwa Ganjar adalah Jokowi 3.0. Sehingga narasi yang dikembangkan pada bulan Desember kembali positif kembali terhadap Jokowi.

Tidak hanya itu, LSI Denny JA juga menganggap slogan baru Ganjar-Mahfud “Gerak Cepat Indonesia Unggul” belum memberikan efek elektoral.

Survei itu dilakukan LSI Denny JA pada tanggal 17-23 Desember 2023 dengan cara tatap muka (face to face interview). Dan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei ini sebesar 2.9 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI