Suara.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta agar bantuan sosial (bansos) tidak dipolitisasi menjelang Pemilu 2024. Ganjar menyebut hal ini dikarenakan bansos merupakan hak dari masyarakat.
"(Bansos) jangan dipolitisasi, karena itu haknya rakyat, begitu, ya," kata Ganjar usai kunjungan ke Pasar Kebon Agung, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/12/2023).
Ganjar menuturkan, pada tahun politik seperti sekarang ini bansos telah menjadi komoditas yang berbau politik, di mana banyak klaim bermunculan pada masa kampanye.
"Sekarang bansos sudah menjadi komoditas yang baunya politik, ya," katanya.
Baca Juga: Internal Timnas AMIN Memanas, Sudirman Said dan Ahmad Ali Beda Pendapat Sampai Bawa-bawa Nasdem
Politikus PDI Perjuangan ini bahkan menyinggung pihak yang pernah mengatakan Ganjar bakal menghapus bansos jika jadi Presiden.
"Dulu, ada yang menyampaikan jangan pilih Ganjar, nanti dia akan menghentikan bansos. Statement (pernyataan) seperti itu rasa-rasanya tidak ngerti aturan, gitu," kata Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Timur ini menuturkan penyaluran bansos dilakukan begitu mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI setelah diusulkan oleh Pemerintah dan Kementerian Sosial (Kemensos) sudah rutin melakukan persiapan terkait penyaluran bansos.
Untuk diketahui, Ganjar memulai rangkaian kampanye di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu pagi dengan menyapa warga dan pedagang di Pasar Kebon Agung.
Setelah mengunjungi Pasar Kebon Agung, Ganjar sarapan bersama warga di Warung Soto Mbah Lanjar yang berada tidak jauh dari pasar. (Antara)
Baca Juga: Dicopot dari Jabatan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar: Apa Kesalahan Saya?