Suara.com - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, membela mahasiswa yang disebut Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, menggunakan data palsu alias hoaks terkait rumah Down Payment (DP) Rp 0. Ia menyebut apa yang disampaikan mahasiswa itu benar adanya.
Menurut Gilbert, penurunan target penyediaan rumah DP Rp 0 dari 232.214 unit ke 9.081 unit merupakan fakta yang terjadi saat Anies masih menjabat Gubernur DKI. Hal ini tertuang dalam Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.
Karena itu, Gilbert menilai sebenarnya Anies sendiri yang justru menyebar hoaks lantaran tak mengakui penurunan target penyediaan rumah DP 0 rupiah itu.
"Saya tidak melihat mahasiswa itu bicara hoaks, dan kalau kemudian Anies membantahnya, justru Anies yang hoaks. Kan itu data, ngapain bohong? Akui saja," ujar Gilbert saat dikonfirmasi, Jumat (29/12/2023).
Baca Juga: Buang-buang Anggaran, Legislator PSI Usul Program Rumah DP 0 Rupiah Warisan Anies Diganti Rusunawa
Gilbert juga mengaku melihat sendiri pelaksanaan program rumah DP Rp 0 yang tidak berjalan dengan baik. Apalagi, hingga masa jabatan Anies berakhir, unit rumah DP Rp 0 yang disediakan baru mencapai 2.332 unit.
Dari jumlah itu, per awal 2023 total unit yang terjual baru 1.011 unit alias 43,4 persen dari yang tersedia.
Rinciannya, berdasarkan data dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI, sampai 4 Februari 2022, rumah DP Rp 0 tersedia di Jakarta ada 967 unit dan sudah terjual 885 unit.
Rinciannya, sebanyak 710 unit terjual dari 780 unit di Pondok Kelapa, 38 unit dari 37 unit sudah laku di Bandar Kemayoran, dan 138 dari 149 unit terjual di Sentraland Cengkareng.
Terakhir, Anies sempat meresmikan 1.348 unit Rumah DP Rp0 pada Kamis (8/9/2022) sebelum lengser. Rinciannya, sebanyak 868 unit hunian berdiri di Menara Kanaya, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Dianggap Tak Berguna, Anggota DPRD DKI Usul Program Rumah DP 0 Rupiah Warisan Anies Dihapus
Lalu, sisanya sebanyak 480 unit di Menara Swasana di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Dengan demikian, total pembangunan rumah DP Rp0 di Jakarta baru berjumlah 2.332 unit.
"Memang hancur kan, apa sih programnya anies yang berhasil di Jakarta? Kan nggak ada. Jadi ada yang dia bangun di Pondok Kelapa tapi kan itu gak juga sukses," ungkapnya.
Oleh karena itu, Gilbert meminta Anies mengakui soal kegagalannya dalam program tersebut dan tak lagi memutarbalikkan fakta.
"Jangan menutupi kebenaran dengan kemudian membalikkan kata-kata ya nggak baik dong. Masa mantan dosen jawabnya begitu? Nggak mendidik apalagi mahasiswa yang nanya," pungkasnya.
Anies Ditanya Mahasiswa
Diberitakan sebelumnya, beredar di media sosial, video mengenai Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan yang ditanya oleh seorang mahasiswa mengenai rumah Down Payment (DP) Rp0. Target pengerjaan program ini tak sesuai rencana awal saat Anies baru menjabat Gubernur DKI.
Interaksi Anies dengan mahasiswa itu terjadi saat acara Desak Anies di Medan, Sumatera Utara pada 3 Desember lalu. Namun, video ini kembali menjadi perdebatan warganet lantaran kembali diunggah ulang oleh pemilik akun X, @thedufresne belum lama ini.
Dalam acara itu, awalnya si mahasiswa penanya awalnya memuji program kredit perumahan yang dijanjikan Anies lantaran KPR bunga ringan adalah keinginan mayoritas anak muda. Namun, ia juga menyinggung soal program rumah DP Rp0 yang dikerjakan Anies dulu.
"Tapi, ini juga mengingatkan saya pada program Bapak sebagai gubernur DKI Jakarta, yakni DP nol rupiah," ujar si mahasiswa, dikutip Jumat (29/12/2023).
Mahasiswa itu mengkritisi soal program rumah DP Rp0 yang targetnya diturunkan dari rencana awal yakni 200 ribu unit jadi 10 ribu unit. Ia pun tak ingin program KPR yang dijanjikan Anies bernasib sama.
"Program dp nol ini dari targetnya 200 ribu (hunian) akhirnya turun jadi 10 ribu saja, turun 95 persen. Kami pemuda tidak mau kecewa karena target tiba-tiba turun, jadi hanya 8 juta yang dapat.dari 68 juta," ungkapnya.
Merespons pertanyaan itu, Anies langsung menyampaikan bantahan. Ia bahkan menyebut data yang disampaikan mahasiswa itu adalah berita bohong alias hoaks.
"Yang pertama, angka itu hoaks. Kecuali anda bisa membuktikan bahwa itu benar," ucapnya.
Sebaliknya, kata Anies, program itu memberi kontribusi besar dalam pertumbuhan hunian baru di Ibu Kota. Program ini disebutnya telah mempermudah masyarakat mendapatkan hunian di Ibu Kota.
"Itu yang terjadi. Karena itu saya selalu mengatakan, saya tidak minta Anda menyukai saya, tetapi jangan gunakan hoaks dalam menilai saya," pungkas Anies.
Diketahui, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, Anies menargetkan penyedeiaan rumah DP Rp0 sebanyak 232.214 unit melalui skema pembanguann dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), mekanisme KPBU dan pasar.
Selanjutnya, melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 rencana Anies di akhir masa jabatannya menurunkan target rumah DP Rp0 jadi 9.081 unit yang dibangun oleh BUMD dan Swasta/BUMN.