Romy Buru-buru Rekomendasikan Sanksi Tegas untuk Pejuang PPP Gegara Dukung Prabowo-Gibran

Jum'at, 29 Desember 2023 | 13:25 WIB
Romy Buru-buru Rekomendasikan Sanksi Tegas untuk Pejuang PPP Gegara Dukung Prabowo-Gibran
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy. [suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum DPP M Mardiono, untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan displin partai, terhadap kader-kader yang tidak mengindahkan atau melawan dengan keputusan partai.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Romahurmuziy, merespon adanya sejumlah kader yang tergabung dalam ‘Pejuang PPP’ yang mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

“Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan kepada Plt Ketua Umum DPP untuk segera melakukan langkah-langkah penegakan disiplin partai mulai dari peringatan hingga pemecatan keanggotaan terhadap kader-kader yang membangkang, melawan dan tidak mengindahkan keputusan partai,” kata Romahurmuzy atau akrab disapa Romy kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

Menurutnya, sikap kader yang mendukung pasangan calon nomor urut 2, tidak sejalan dengan keputusan partai yang telah memberikan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca Juga: Prabowo Ceritakan Keputusan Pilih Gibran sebagai Cawapres

Pejuang PPP deklarasi dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023). [Suara.com/Novian]
Pejuang PPP deklarasi dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023). [Suara.com/Novian]

Romy mengungkapkan bahwa mereka yang tergabung sebagai ‘Pejuang PPP’ tidak pernah mendapatkan izin atau berkoordinasi dengan dirinya atau komponen DPP PPP lainnya terkait deklarasi tersebut.

Untuk itu, ia merekomendasikan beberapa penegakan disiplin pada internal partainya.

“Jika yang bersangkutan adalah caleg, maka Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik meskipun terpilih dalam Pileg 2024,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan kembali dukungan partainya kepada capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, dan mengimbau kader PPP tetap kompak. Menurut Romy, mereka yang mengalihkan dukungan, tidak berhak mengatasnamakan DPP PPP dan segala atribusinya, baik logo, nama, maupun turunan lainnya.

“Seluruh fungsionaris dan struktur kepemimpinan partai di seluruh tingkatan mulai dari DPP, DPW, DPC, PAC dan Ranting PPP serta caleg PPP di seluruh Indonesia tetap tegak lurus mengamankan keputusan partai dalam pengusungan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024,” tuturnya.

Baca Juga: Deklarasikan Dukungan untuk Prabowo-Gibran, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP Siap Terima Sanksi

“Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan. Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei, karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei!," sambungnya.

Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Witjaksono. [Suara.com/Novian]
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Witjaksono. [Suara.com/Novian]

Untuk diketahui, sejumlah kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tergabung dalam ‘Pejuang PPP’ mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Witjaksono, yang merupakan wakil ketua Majelis Pertimbangan PPP, memimpin gerakan tersebut dan menyampaikan bahwa deklarasi ini merupakan hasil konsolidasi dari berbagai aspirasi yang diterima dari akar rumput.

Acara tersebut dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI