Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyoroti tahapan distribusi logistik pemilu yang dinilai masih kurang pengawalan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengaku mendapatkan laporan bahwa ada pengiriman logistik tanpa pengawasan.
“Ada satu laporan ada pengiriman logistik KPU tidak ada pengawasan sama sekali hanya satu orang sopir kemudian dan truk itu ditinggalkan untuk mencari alamat gudang KPU,” kata Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Kamis (28/12/2023).
Namun, Bagja enggan mengungkapkan daerah terjadinya peristiwa tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa hal itu terjadi di sekitar Jakarta.
Baca Juga: KPU Jelaskan Alasan Menyatakan Surat Suara di Taipei Rusak
“Jadi, walaupun bukan surat suara logistiknya tapi itu menandakan akan terjadi permasalahan jika teman-teman KPU tidak terbuka dan tidak menghubungi aparat keamanan setempat untuk kemudian mengawal distribusi logistik KPU, logistik teman-teman TPS,” ujar Bagja.
Dia juga menegaskan kepada KPU soal perlunya perhatian terhadap gudang-gudang penyimpanan logistik, khususnya di daerah-daerah yang dinilai rawan banjir.
“Kami takutkan misal ada banjir kemudian terjadi kerusakan dan lain-lain. Patut kiranya teman-teman KPU untuk kemudian memberitahukan jadwal pengiriman distribusi logistik kepada Bawaslu, KPU setempat, dan juga aparat keamanan untuk mengawal,” tutur Bagja.
“Saya yakin teman-teman polisi itu sangat terbuka untuk mebantu pengawalan pendistribusian logistik KPU,” tandas dia.