Semenjak menjadi gubernur Jawa Tengah tahun 2013, Ganjar sudah rajin berkeliling, dari desa ke desa, kampung ke kampung, dan memilih rumah warga sebagai tempat bermalam. Saat menjadi gubernur itu, Ganjar memaksa dirinya agar setiap Rabu dan Kamis dalam sepekan pergi berkeliling, makan bersama, lalu menginap di rumah warga.
Seperti yang terjadi di rumah Susilo tiga hari lalu itu, saat menjadi gubernur itu warga juga selalu riuh menyambut, duduk di tikar bersama ganjar, cerita, curhat, membanyol, dan ngakak bersama.
Dari obrolan penuh gayeng itulah Ganjar merekam sekian soal, kesulitan rakyat, merumuskan jalan kebijakan, dan langsung eksekusi.
“Mereka perlu dibantu urus sertifikat tanah, bantu sekolahin anak, bantu urus keluarga yang sakit,” kata Ganjar sebagaimana ditulis banyak media, 7 Maret 2018.
Selain mendirikan sekolah dan asrama gratis, Ganjar juga merintis program rumah layak huni, beli tanah dapat rumah, rumah dengan uang muka nol persen, asuransi untuk orang-orang kecil, serta sekian program yang dirintisnya sebagai jalan keluar dari sekian keluhan yang didengar dari obrolan keliling sebelum terlelap.
Sepuluh tahun mempimpin Jawa Tengah, Ganjar sudah membangun lebih dari satu juta rumah layak huni. Tepatnya: 1.041.894 rumah. Itu belum termasuk rumah-rumah yang reot atau doyong yang direhab oleh Pemda Jawa Tengah, yang membuat pemiliknya menangis penuh gembira.
Selasa 14 April 2022, seorang warga asal Kebonombo Semarang, yang sehari- hari hidup dari menjual Cilok, meledak tangisannya ketika Ganjar berkunjung ke rumahnya. Sambil menangis dia terus memeluk Ganjar. Rumah warisan ayah ibunya itu sudah hampir menyerah. Berdinding kayu yang lapuk dan berlantai tanah. Rumah milik Junaidi itu adalah satu dari ribuan rumah yang direhab Ganjar selama menjadi gubernur.
Pada masa menjadi gubernur Jawa Tengah itu, Ganjar juga rajin menyambangi sejumlah daerah di Indonesia. Durasi perjalanannya kian sering setelah resmi diusung menjadi calon presiden 2024.
Senin malam, 6 November 2023, saat berkunjung ke Trikoyo, Musi Rawas, Sumatera Selatan, Ganjar menginap di rumah warga bernama Tambah Sutrisni. Warga ramai menyambut dan lebih dari dua jam Ganjar mendengar curhat, membanyol, dan ngakak bersama warga.
Baca Juga: Elektabilitas Jeblok di Sejumlah Survei, Ini Alasan Ganjar Tetap Santuy
Di kampung Nagrok, Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin 9 Oktober lalu, ribuan warga sudah menunggu semenjak petang. Ganjar tiba malam hari, disambut warga dengan sorak sorai.