“Ke depan pertanyaan yang sifatnya singkatan itu kita sudah minta untuk di-cut atau dia diberikan penjelasan terlebih dahulu ketika pertanyaan menggunakan singkatan karena harus jelas,” kata Zaid di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
![Cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar (kiri), Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka (tengah) dan Cawapres nomor urut tiga Mahfud MD (kanan) saling berpegangan tangan usai debat perdana Cawapres 2024 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/22/78684-debat-cawapres-2024-gibran-rakabuming-raka-muhaimin-iskandar-mahfud-md.jpg)
Menurutnya, debat capres dan cawapres semestinya membicarakan substansi gagasan, bukan kemampuan untuk sekadar bisa menjawab pertanyaan yang diajukan tanpa penjelasan.
“Ini bukan soal jago-jagoan bisa menjawab, tapi bangsa ini butuh tahu calon pemimpin yang akan dia pilih ini ngerti nggak sih masalah bangsa dan dia ngerti nggak sih apa yang harus dia sampaikan, apa yang menjadi substansi gagasan dia ketika dalam forum debat itu,” tuturnya.
“Masyarakat butuh tahu, tapi kalau singkatan singkatan ini nanti maksud singkatannya yang menanyakan itu adalah yang A, yang dijawab adalah yang B,” tambah dia.
Lebih lanjut, Zaid mengungkapkan bahwa tim pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 dan 3 sepakat mengenai perlunya penjelasan dari pertanyaan capres dan cawapres yang menggunakan singkatan pada debat berikutnya.