Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut 146 orang menjadi korban serangan kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau KKB di tahun 2023.
Listyo memaparkan data tersebut dalam acara Rilis Akhir Tahun di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023).
Dari 146 korban, kata Listyo, 64 di antaranya meninggal dunia dan 81 terluka. Sedangkan satu lainnya menjadi korban sandera.
"Hasil evaluasi tahun 2023 terdapat 199 aksi KKB yang libatkan 146 orang jadi korban," kata Listyo.
Baca Juga: Selepas Lukas Enembe Berpulang, Warga Papua Berkabung, Kibarkan Merah Putih Setengah Tiang
Listyo lalu merincikan dari 199 aksi yang terjadi di sepanjang 2023, 40 di antaranya berupa penembakan, 20 kontak tembak, dan 136 aksi lainnya.
Sementara berdasar titik wilayahnya meliputi; 42 aksi terjadi di Kabupaten Puncak, 36 di Kabupaten Yahukimo, 31 di Kabupaten Intan Jaya, 27 di Kabupaten Pegubin, 19 di Kabupaten Nduga, 16 di Kabupaten Jayawijaya, 2 di Kabupaten Mimika, 2 di Kabupaten Fakfak dan 1 di Kabupaten Teluk Bintuni.
Mantan Kabareskrim Polri tersebut lalu mengungkap selain aksi serangan fisik, terdapat juga 234 aksi gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Kamtibmas yang dilakukan Kelompok Kriminal Politik (KKP) selama tahun 2023 terkait Papua. Kejahatan KKP ini menurutnya berasal dari dalam dan luar negeri.
"Ini menurun 50 aksi atau 17,6 persen dibandingkan tahun 2022 sebanyak 284 aksi," katanya.
Polri, lanjut Listyo, ke depan akan terus meningkatkan kapasitas dalam mengantisipasi serangan KKB dan KKP. Dalam pelaksanaannya dengan melibatkan TNI dan stakeholder terkait.
"Polri juga terus melakukan pelindungan dari serangan KKB berkerja sama dengan seluruh stakeholders yang ada," pungkasnya.