Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan survei terbarunya. Dalam hasil surveinya, orang yang suka dengan Joko Widodo atau Jokowi angkanya turun dalam memilih PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu menjadi alasan elektabilitas PDIP secara tren alami penurunan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan dalam hasil survei terbaru lembaganya elektabilitas PDIP mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023.
Kini elektabilitas PDIP selisihnya beda tipis dengan Gerindra yang memiliki elektabilitas 18,2 persen.
Awalnya ia menyampaikan jika orang yang memilih PDIP adalah karena kebiasaan. Namun faktor Jokowi juga menentukan.
"Kemudian mana lagi mereka yang suka Pak Jokowi yang memilih PDI Perjuangan turun tinggal 7,4 persen. Nah ini salah satu yang membuat penurunan suara PDI Perjuangan adalah mereka Jokower yang sebelumnya memilih PDIP itu mulai pindah ke partai lain," kata Burhanuddin dalam paparanya secara daring, Selasa (26/12/2023).
Menurutnya, pemilih Jokowi yang sebelumnya memilih PDIP kekinian berpindah salah satunya paling besar ke Partai Gerindra.
"Diantaranya ada yang suka Jokowi tetapi milihnya Gerindra 2,6 mungkin di mata responden Jokowi makin mesra dengan Gerindra," tuturnya.
Alasan lain orang memilih Gerindra juga karena faktor figur ketua umumnya Prabowo Subianto.
"Ini alasan-alasan memilih. Gerindra alasan orang memilih Gerindra karena suka pak Prabowo," pungkasnya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 23 hingga 24 Desember 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.217 orang. Responden dipilih melalui kombinasi random digit dialing (265 orang) dan double sampling (952 orang).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang terlatih dan profesional. Adapun margin of error sekira 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.