Suara.com - Kriminolog sekaligus ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel menanggapi peristiwa penembakan terhadap seorang relawan Prabowo-Gibran, Muarah yang dilakukan pelaku misterius.
Reza mengatakan, dalam hal ini, penembakan tidak sepenuhnya dilakukan lantaran adanya unsur politik. Namun jika motif penembakan tersebut dilatarbelakangi oleh motif politik, maka betapa mencekamnya Pemilu di Indonesia.
“Jika memang bermotifkan politik, maka betapa mengerikannya bahwa saban kali penyelenggaraan kontestasi demokrasi berturut-turut ada pihak yang by design menciptakan keonaran dengan modus mencabut nyawa orang,” kata Reza, saat dihubungi Suara.com, Selasa (26/12/2023).
Jika benar bermotif politik, lanjut Reza, maka perlu dibentuk tim investigasi gabungan agar motif penembakan tersebut mendapat kejelasan.
“Tujuannya, supaya peristiwa pidana dimaksud bisa diungkap secara tuntas, menyeluruh, objektif, dan transparan,” ungkap Reza.

Ahli yang pernah dilibatkan dalam sidang kasus kopi 'Sianida' Jessica Wongso itu juga mengatakan, jika penembakan ini bermotif politik, maka tidak menutup kemungkinan hal ini dilakukan secara terorganisasi.
“Kejahatan bermotif politik pada masa pilpres tampaknya tidak dilakukan secara individual, melainkan terorganisasi. Berarti ada lebih dari satu pihak, meliputi eksekutor, perencana, pembiaya, dan seterusnya,” ucapnya.
Reza menilai, peristiwa ini berpotensi menambah beban Prabowo. Jika berbalik pada tahun 2019 silam, banyak masyarakat yang menjadi korban dalam demo di Bawaslu.
Mereka, senapas dengan Prabowo, menentang hasil pilpres yang dinilai penuh kecurangan.