Elektabilitas PDIP Terus Tergerus, Gerindra Merangkak Naik, Indikator Politik: Belum Tahu Siapa yang Unggul

Selasa, 26 Desember 2023 | 15:15 WIB
Elektabilitas PDIP Terus Tergerus, Gerindra Merangkak Naik, Indikator Politik: Belum Tahu Siapa yang Unggul
Direktur Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas partai politik atau parpol jelang Pemilu 2024. Hasilnya, tren elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) terus alami penurunan. Kondisi tersebut berkebalikan dengan Gerindra yang justru makin naik.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan berdasarkan hasil survei lembaganya, elektabilitas PDIP masih berada di urutan teratas dengan 19,1 persen yang kemudian ditempel Gerindra 18,2 persen di urutan selanjutnya.

Namun, menurut Burhanuddin belum bisa diketahui siapa yang unggul dalam survei, pasalnya margin of error dalam survei memiliki angka 2,9 persen plus minus.

"Kita tidak tahu siapa yang unggul di antara kedua partai ini karena selisihnya dalam margin of error 2,9 persen plus minus," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Selasa (26/12/2023).

Sementara di bawah PDIP dan Gerindra, urutan ketiga ada Golkar dengan angka 9,3 persen, disusul PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, Demokrat 4,4 persen, dan sisanya sejumlah partai politik di bawah ambang batas parlemen 4 persen.

"Yang lain, saya tidak ingin mengatakan PPP lalu PSI pasti tidak lolos. Tapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lubang jarum parlementary threshold. Di luar itu agak berat ya masih ada dua bulan," tuturnya.

Sementara itu, secara tren PDIP disebut dalam survei elektabilitasnya terus menurun.

Survei Indikator Politik Indonesia. [Tangkapan layar]
Survei Indikator Politik Indonesia. [Tangkapan layar]

"Ini trennya jadi tren PDI Perjuangan sempat turun di April ini pada saat isu gagalnya Piala Dunia U-20 kemudian recover elektabilitas PDIP terutama saat mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, tapi trennya turun terus," ujarnya.

Sementara, Gerindra justru sebaliknya, mengalami kenaikan. Kemudian Golkar alami pasang surut.

Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Gerindra Targetkan 65 Persen Suara untuk Prabowo-Gibran di Jawa Barat

"Sementara Gerindra kebalikannya. Kalau kita tarik dari tahun lalu trennya naik konsisten naik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI