Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas partai politik atau parpol jelang Pemilu 2024. Hasilnya, tren elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) terus alami penurunan. Kondisi tersebut berkebalikan dengan Gerindra yang justru makin naik.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan berdasarkan hasil survei lembaganya, elektabilitas PDIP masih berada di urutan teratas dengan 19,1 persen yang kemudian ditempel Gerindra 18,2 persen di urutan selanjutnya.
Namun, menurut Burhanuddin belum bisa diketahui siapa yang unggul dalam survei, pasalnya margin of error dalam survei memiliki angka 2,9 persen plus minus.
"Kita tidak tahu siapa yang unggul di antara kedua partai ini karena selisihnya dalam margin of error 2,9 persen plus minus," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Selasa (26/12/2023).
Baca Juga: Tak Tanggung-tanggung, Gerindra Targetkan 65 Persen Suara untuk Prabowo-Gibran di Jawa Barat
Sementara di bawah PDIP dan Gerindra, urutan ketiga ada Golkar dengan angka 9,3 persen, disusul PKB 7,8 persen, NasDem 6,2 persen, PKS 6 persen, Demokrat 4,4 persen, dan sisanya sejumlah partai politik di bawah ambang batas parlemen 4 persen.
"Yang lain, saya tidak ingin mengatakan PPP lalu PSI pasti tidak lolos. Tapi mereka struggling untuk bisa lolos dari lubang jarum parlementary threshold. Di luar itu agak berat ya masih ada dua bulan," tuturnya.
Sementara itu, secara tren PDIP disebut dalam survei elektabilitasnya terus menurun.
"Ini trennya jadi tren PDI Perjuangan sempat turun di April ini pada saat isu gagalnya Piala Dunia U-20 kemudian recover elektabilitas PDIP terutama saat mendeklarasikan Ganjar sebagai capres, tapi trennya turun terus," ujarnya.
Sementara, Gerindra justru sebaliknya, mengalami kenaikan. Kemudian Golkar alami pasang surut.
"Sementara Gerindra kebalikannya. Kalau kita tarik dari tahun lalu trennya naik konsisten naik," katanya.
"Kemudian Golkar naik turun, sempet naik beberapa waktu lalu. Data terakhir ini, angkanya hilang nih, ini harusnya data terakhir nih. Ini angkanya hilang nih ini harusnya data terakhir 23-24 ya di sini, itu di kisaran 9,3 persen untuk Golkar, PKB 7,8 persen. Untuk partai partai lain selisihnya tipis tipis," katanya.
Untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 23 hingga 24 Desember 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.217 orang.
Responden dipilih melalui kombinasi random digit dialing (265 orang) dan double sampling (952 orang).
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang terlatih dan profesional. Adapun margin of error sekira 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.