Janjikan Hilirisasi Digital di Debat Cawapres, Ini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran

Senin, 25 Desember 2023 | 21:57 WIB
Janjikan Hilirisasi Digital di Debat Cawapres, Ini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran
Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka memberikan pemaparan dalam debat perdana Cawapres 2024 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang muncul terkait pernyataan Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengenai hilirisasi digital saat debat cawapres Jumat, (22/12/2023) lalu, Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran angkat bicara. Menurutnya, memang istilah hilirisasi digital adalah istilah baru bagi sebagian kalangan, namun merupakan hal yang sangat penting.

Menurut Budiman, narasi hilirisasi digital yang disampaikan Gibran pada debat cawapres kemarin memberi makna bahwa Koalisi Indonesia Maju bertekad membangun ekonomi digital dari hulu ke hilir.

“Saat ini ekonomi digital Indonesia sudah cukup baik. Tetapi, membangun ekonomi digital tidak cukup hanya pengembangan aplikasi di bidang transportasi atau retail saja. Dengan tren digital kali ini, hilirisasi digital harus dimanfaatkan untuk banyak sektor lainnya” ujar Budiman Sudjatmiko kepada wartawan Minggu, (24/12/2023) di Jakarta.

Budiman Sudjatmiko menjelaskan, hilirisasi digital memiliki dua makna. Pertama adalah mempersiapkan infrastruktur jaringan atau konektivitas internet serta membangun industri perangkat digital.

Baca Juga: Hasto PDIP Sebut Video Prabowo Tarik Jaket Bahlil Lenyap di Medsos, Video Ganjar Sulit Diunggah, Ada Apa?

“Maka dari pada itu, di dalam visi misi dan program tercepat kami, kami sudah memastikan untuk memberikan akses internet dan literasi digital untuk masyarakat Indonesia terutama untuk daerah yang sebelumnya tidak terjangkau,” ujar Budiman.

Hal ini tentunya akan membuat ombak digitalisasi usaha dan penambahan sumber daya manusia di sektor digital yang dapat diarahkan ke pengembangan blockchain, AI, machine learning, big data analytics.

Di pemaknaan kedua, Budiman menjelaskan bahwa hilirisasi digital juga bermaksud untuk melakukan digitalisasi di rantai pasok industri strategis di Indonesia.

“Digitalisasi akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam proses industri di semua lini. Contoh di pertanian bisa menggunakan teknologi untuk pengembangan pupuk dan bibit unggul, IOT Smartfarming, atau e-commerce khusus pangan," kata Budiman.

Tren ini memang sudah ditunjukan di berbagai lini sektor pangan, transportasi, retail, logistik, pertambangan yang membawa triliunan keuntungan untuk Indonesia dan memiliki potensi ekonomi hingga Rp 11.000 triliun.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Komitmen Sejahterakan Perempuan Sejak Dalam Kandungan

Budiman menjelaskan, konsep pendekatan ekosistem ini ini dikenal sebagai DNA, yaitu Device, Network and Application.

Lebih jauh dia menjelaskan, hilirisasi digital akan membuat Indonesia memiliki komoditas data dengan nilai ekonomi yang sangat besar. Menurut Budiman, hal itu perlu disikapi dengan penguatan keamanan digital di Indonesia.

“Karena data diolah secara digital dengan AI, machine learning, big data, blockchain sehingga cyber security dan cyber defense yang diungapkan Gibran menjadi sangat penting untuk melindungi komoditas ekonomi kita," katanya.

Hal ini dikonfirmasi oleh banyaknya laporan yang menyatakan nilai komoditas data di pasar sudah sangat kompetitif. Di tahun 2017, The Economist sempat menyatakan nilai pasar data lebih bernilai dari minyak.

“Kita akan memajukan Indonesia dari segala sisi strategis. Hal itu akan sangat mungkin apabila kita melakukan hilirisasi digital berdasarkan dua pilar ini yang sangat strategis dan terarah,” tutup Budiman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI