Suara.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan berjanji akan mengembalikan kedaulatan pangan saat menjadi Presiden Republik Indonesia pada 2024. Hal itu kata dia sebagai kelanjutan dari program ketahanan pangan.
"Dan itu artinya peningkatan produksi pangan di dalam negeri, intensifikasi di hulu, kemudian perbaikan tata niaga di tengah, dan di hilir adalah transparansi harga beras," kata Anies saat bertemu kelompok tani di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu, (24/12/2023).
Transparansi harga di sini kata Anies yaitu informasi harga beras dan pasar-pasar induk sampai pasar komunitas informasinya diketahui semua.
Harga komoditas di sentra-sentra produksi dengan pasar induk diketahui. Hal ini kata Anies adalah satu cara untuk meningkatkan produksi di dalam negeri.
"Ketika terjadi pengurangan produksi global kita punya stok yang cukup," ujar dia.
Baca Juga: Cak Imin Tak Tahu Istilah SGIE, Begini Tanggapan Anies Baswedan
Anies menjelaskan pada akhirnya Indonesia akan mengejar kembali swasembada dan menjadi lambung padi di Asia dengan kekuatan yang dimiliki.
Anies berharap bisa mengembalikan tata niaga dengan memperbaikinya. “Secara umum Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi lumbung padi di Asia,” lugasnya.
Berikan Subsidi Pupuk Langsung ke Petani
Pada kesempatan tersebut, Anies juga berjanji akan memberikan subsidi pupuk langsung ke petani. Ini menyusul keluhan mereka soal kelangkaan dan mahalnya pupuk.
Dalam kunjungan Anies ke Desa Salakbrajo, Pekalongan, Minggu (24/12), para petani menyampaikan bahwa beberapa waktu terakhir ini persediaan pupuk sangat terbatas.
Baca Juga: Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim Terkait Penistaan Agama, Buntut Akronim AMIN Buat Kampanye
Mereka tak bisa membeli pupuk dalam jumlah maupun waktu yang mereka butuhkan.
Karena itulah, Anies berencana akan melakukan reformasi. Sehingga, pupuk bisa dibeli dalam jumlah berapa pun dan pada waktu kapan saja.
"Bahkan, nanti kita kirim langsung ke rumah para petani ini," imbuhnya.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, Anies akan membangun pabrik-pabrik pupuk di berbagai tempat. Dengan begitu, daerah yang ketersediaan pupuknya minim, seperti Jawa Tengah, bisa ditangani dengan baik.