Jauh Berbeda dengan Debat Pertama, Pengamat: Kali Ini Lebih Cerdas, Tidak Menembak

Chandra Iswinarno Suara.Com
Sabtu, 23 Desember 2023 | 09:36 WIB
Jauh Berbeda dengan Debat Pertama, Pengamat: Kali Ini Lebih Cerdas, Tidak Menembak
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka tengah menyampaikan pernyataan penutup pada debat cawapres yang digelar di Hall JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Debat cawapres yang merupakan bagian dari rangkaian debat dalam Pemilu 2024 yang berlangsung pada Jumat (23/12/2023) malam mendapat apresiasi tersendiri, lantaran lebih baik daripada debat capres yang perdana dilakukan 12 Desember 2023 silam.

Apresiasi tersebut disampaikan Pakar Tata Ruang dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna. Menurutnya dalam debat cawapres malam lebih cerdas dan kontekstual, sehingga dapat memberikan pertimbangan bagi para pemilih.

"Iya, debat kali ini ini semakin jelas dibandingkan debat pertama. Lebih soft (lembut), lebih cerdas, tidak menembak. Kalau menyindir, menyindir secara intelektual, bukan memojokkan dengan sarkasme yang tujuannya memang menguji kapasitas cawapres," kata Yayat seperti dikutip Antara, Sabtu (23/12/2023).

Ia kemudian membandingkannya dengan debat perdana yang dinilai penuh emosi, namun kali ini lebih intelek dan kontekstual.

Baca Juga: Akademisi UI Kaget Pertanyaan SGIE Gibran pada Cak Imin: Pertanyaan Tak Jelas

Dalam debat kedua, tema yang diangkat meliputi ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Terkait masalah perkotaan, Yayat menilai ketiga kontestan tersebut perlu untuk mengelaborasi lebih jauh mengenai gagasan-gagasannya.

"(Untuk masalah perkotaan) jadi masih bersifat normatif, tidak dijelaskan apa yang dihadapi oleh tiap kota saat ini, kebutuhan paling mendesak itu apa. Masih generik, tapi memang sesinya terbatas sehingga eksplorasinya tidak bisa maksimal dalam waktu terbatas," katanya.

Apresiasi Gibran

Meski demikian, Yayat mengapresiasi Gibran yang sempat menyinggung isu transportasi, yakni bertekad menciptakan transportasi umum yang aman dan nyaman, termasuk bagi kelompok masyarakat penyandang disabilitas, lansia, dan anak-anak.

Baca Juga: Performa Gibran Bukan 'Kaleng-kaleng' Sampai Bikin Nusron Wahid Kasih Julukan Jokowi Plus

Selain itu, Gibran juga mengungkapkan bakal mendorong digitalisasi di sektor transportasi umum, salah satunya lewat Teman Bus.

Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka memberikan pemaparan dalam debat perdana Cawapres 2024 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka memberikan pemaparan dalam debat perdana Cawapres 2024 di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tak hanya itu, skema Buy The Service (BTS) juga akan diterapkan di kota-kota kecil untuk mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum.

Teman Bus merupakan program Buy The Service (BTS) di mana pemerintah mensubsidi 100 persen biaya operasional kendaraan agar layanan angkutan dapat melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Layanan Teman Bus memiliki standar kualitas dan pelayanan yang prima, antara lain standar keamanan yang tinggi, termasuk penggunaan teknologi Internet of Things (IoT).

Selain itu, pasangan calon presiden Prabowo Subianto itu juga sempat menyinggung pentingnya interkoneksi akses logistik untuk mendukung investasi.

"Tapi tetap harus dijelaskan kepada publik kota kita itu sedang menghadapi apa, tekanan urbanisasi penduduk yang demikian pesat. Juga pada konteks pembangunan utilitas dasar yang mencukupi, itu juga belum terjawab," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI