Dosen Politik UI Sebut Siti Atikoh Jadi Bukti Perempuan Bisa Berkontribusi untuk Masyarakat

Sabtu, 23 Desember 2023 | 05:30 WIB
Dosen Politik UI Sebut Siti Atikoh Jadi Bukti Perempuan Bisa Berkontribusi untuk Masyarakat
Istri dari Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menceritakan caranya menerapkan sikap antikorupsi di lingkungan terkecilnya yaitu keluarga. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Program Studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Nurul Nurhandjati mengapresiasi istri Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti yang ikut bergerak ke masyarakat dengan safari politik ke sejumlah wilayah.

Nurul mengatakan, peran perempuan bisa berkontribusi dibanyak hal, mulai dari partai politik maupun di masyatakat.

Sebelumnya diketahui, Atikoh sempat menyebut bahwa dirinya sedang 'belanja masalah' yang ada di masyarakat soal kesehatan, stunting, ekonomi, pendidikan hingga peran perempuan dalam memajukan bangsa.

"Saat ini banyak kaum perempuan yang sudah bergerak seperti Mbak Puan, Mbak Siti Atikoh. Saya senang Mbak Atikoh sudah ikut berkecimpung, ikut bergerak bersama ibu-ibu," kata Nurul, saat mengisi diskusi, di DPP PDI Perjuangan, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Istri Ganjar Gencar Turun Kampanye, Begini Alasan Siti Atikoh Temui Emak-emak di Jakarta Barat

Nurul menyebut yang dilakukan Atikoh saat terjun ke lapangan merupakan sesuatu yang multi tasking. Selain sebagai seorang akademisi, dia juga terjun ke masyarakat dengan bertemu majelis taklim dan mengunjungi pondok pesantren.

Di sana, dia memberikan edukasi kepada para perempuan harus sehat, berwawasan dan berdaya.

"Kalau sudah berwawasan, sudah sehat dan berdaya, kesetaraan dan keadilan itu pasti akan terjadi. Walaupun proses itu penting. Nah yang saya tekankan disini kita harus tetap harus bergerak," ucap Nurul.

Nurul juga mengatakan, semua pergerakan perempuan dan kaum ibu telah dimulai sejak zaman Hindia Belanda, terus berkembang setelah kemerdekaan.

Kemudian, setelah reformasi ada dan ternyata masih sampai saat ini masih belum sampai kepada 30 persen perempuan.

Baca Juga: Alam Ganjar dan Eca Aura Nonton Debat Capres 2024 Bareng, Unggahan Siti Atikoh Kode Beri Restu

"Masih banyak kendalanya, kalau kita tidak bergerak bersama-sama akan ketidakadilan dan kesetaraan itu masih jauh sekali," ungkapnya.

Demokrasi Tidak Hanya Sekedar Pemilu

Dia juga menyebut, demokrasi tidak hanya sekedar pemilu. Namun, demokrasi juga ada kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, ada keadilan bahwa tuanku adalah rakyat.

"Rakyat itu tidak hanya yang laki-laki, tuanku itu adalah rakyat juga perempuan. Hal itu juga yang membuat saya mari jangan hanya di partai, di masyarakat juga harus bergerak," jelas Nurul.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa acara diskusi hari ini menjadi suatu peristiwa yang sangat penting. Dimana, setiap tahun selalu dirayakan oleh PDI Perjuangan.

Hasto juga mengutip peryataan Presiden Pertama RI Ir Soekarno atau Bung Kurno soal peran perempuan sebagai jalan peradaban bangsa.

"Bung Karno menegaskan bahwa perempuan jalan peradaban," kata Hasto yang turut didampingi oleh Syafira, calon anggota legislatif DPRD kabupaten Bekasi.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini juga menambahkan, Indonesia akan maju apabila laki-laki dan perempuan sama-sama menunjukan peran dalam kemajuan bangsa.

Dia pun mengibaratkan, laki-laki dan perempuan sebagai burung Garuda yang terbang dengan kedua sayapnya.

"Bagaimana kepakan sayap burung Garuda, terbang ke angkasa di dalam posisi yang sederajat, saling mendukung, saling berkolaborasi untuk kemajuan Indonesia kita," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI