Duh! Cak Imin Kena Counter Usai Senggol Proyek IKN, Gibran: Bapak Dulu Ikut Potong Tumpeng...

Jum'at, 22 Desember 2023 | 20:37 WIB
Duh! Cak Imin Kena Counter Usai Senggol Proyek IKN, Gibran: Bapak Dulu Ikut Potong Tumpeng...
Debat cawapres antara Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD di Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023). (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyerang balik argumen cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin terkait proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Gibran mempertanyakan konsistensi dari ucapan Muhaimin.

Sebabnya, Gibran mengetahui, Muhaimin sempat ikut dalam proses pemotongan nasi tumpeng sebagai simbol awal dari pembangunan IKN.

"Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potongan tumpeng di IKN. Ini gimana ini?" tanya Gibran dalam debat cawapres yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Baca Juga: Mengenal 'Slepet', Ungkapan Cak Imin dalam Debat Cawapres

Gibran bingung dengan sikap pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut.

Karena, ia melihat Cak Imin berubah setelah berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Nggak konsisten, dulu dukung, sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," ungkapnya.

Serangan balik Gibran tersebut langsung mengundah riuh dari para pendukung dari arena debat.

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyinggung soal proyek raksasa yang disebutnya ambisius yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Juga: Ditanya Soal Antisipasi Penyalahgunaan Data Digital, Begini Jawaban Gibran

Muhaimin menilai, pembangunan IKN bisa menghabiskan hampir Rp 500 triliun dan sangat menguras anggaran apalagi bila hanya menggunakan APBN.

Padahal menurutnya, apabila berbicara soal prioritas, anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk hal lain.

"Itu untuk membangun jalan seluruh Kalimantan beres, membangunan seluruh kota-kota di Kalimantan beres dan yang paling penting infrastruktur untuk SDM, 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN itu bisa membangun sekolah di seluruh Kalimantan. Itu contoh mengambil skala priroritas."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI