Suara.com - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan menegaskan menegaskan dirinya tak mengakui adanya Lesbian, Gay, Biseks, dan Transgender (LGBT). Menurutnya, LGBT sudah bertentangan dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
Anies mengatakan, dalam Pancasila sila pertama yang berbunyi ketuhahan yang maha esa, Indonesia harus menjadikan agama sebagai landasan kehidupan berbangsa. Sementara, tidak ada agama di Indonesia yang mengakui adanya LGBT.
"Saya pribadi tidak setuju dengan LGBT, dan menurut saya, kita, kami berpandangan itu bukan sesuatu yang sejalan dengan prinsip agama kita," ujar Anies dalam acara Desak Anies X Total Politik, Jumat (22/12/2023).
Selain itu, dalam urusan pernikahan LGBT juga tidak bisa diakui di Indonesia karena untuk mengesahkan pasangan, negara tetap mengacu pada agama.
"Karena pernikahan adalah proses religius, proses yang dilakukan secara kegaamaan lalu negara mencatatkan. Selama agama-agama di Indonesia, enam agama yang diakui, menyatakan tidak menerima LGBT, maka negara juga tidak bisa mengakui," ucapnya.
Meski tak setuju dengan LGBT, Anies tak mau mendiskriminasi mereka. Segala hak sebagai warga harus tetap diberikan oleh negara.
"Jadi hak-hak pribadi yang harus dilayani negara tidak bolah ada diskriminasi. Mengurus apa pun, kegiatan apa pun itu adalah hak dia, karena itu adalah hak dia sebagai warga negara," jelasnya.
Termasuk juga dalam urusan pekerjaan dan karir, perusahaan atau penerima pekerja harus menjunjung sikap netralitas. Sebaliknya, ia pun juga meminta agar pelaku LGBT tak menonjolkan identitasnya.
"Kan bekerja ya bekerja saja, menurut saya justru jangan malah lebay, iya kan? Bekerja ya kerja saja, kenapa harus menonjolkan. Menurut saya di situ seringkali problem-nya, seperti anda mau daftar kerja ya daftar aja. Tidak usah menonjolkan itu," pungkasnya.
Baca Juga: Datangi Posko Teuku Umar Sebelum Debat, Mahfud Kenakan Baju Kebanggaan Penuh Filosofi