Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dengan tegas mendukung pemimpin muda di Pilpres 2024. Tapi, Luhut tidak menyebutkan secara gamblang siapa calon didukung.
Luhut mengatakan pemimpin muda pada Pilpres 2024 dapat menjadi embrio mewujudkan Indonesia lebih hebat.
“Saya dukung yang muda, siapa saja dia,” ujar Luhut setelah memimpin paparan kinerja dan evaluasi 2023 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (22/2023).
Saat disinggung pemimpin muda yang dimaksud adalah Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Luhut tidak menjawab dengan tegas. Tapi dia menyebut pemimpin muda bagus dan perlu didorong.
Baca Juga: Jelang Debat Cawapres Lawan Gibran Dan Cak Imin, Mahfud MD Pilih Santai Mau Jalan-jalan Bareng Cucu
“Apa urusan saya sama Gibran?, tapi menurut saya kalau dia (Gibran) bagus, jangan kita bunuh dong, kita dorong,” jelasnya.
Diketahui, dalam kesempatan pemaparan evaluasi dan kinerja pada 2023 itu, Luhut beberapa kali menyinggung terkait kiprah generasi muda dapat berperan lebih besar dalam pembangunan negara.
Ia kemudian mengajak semua pihak agar tidak merendahkan anak muda Indonesia dengan istilah yang negatif. Terlebih kekinian pemilih muda sekarang cukup banyak.
“Sekali lagi jangan kita merendahkan anak muda Indonesia, jangan kita bilang istilah ingusan, lupakan itu. Kita yang ingusan karena sudah tua. Jadi mereka justru yang akan menjadi embrio, membuat Indonesia hebat,” jelasnya.
Selain itu Luhut juga menyebut para senior agar tidak minta dihormati ketika membesarkan figur muda yang dulunya belum menjadi apa-apa kemudian menjadi pemimpin.
Baca Juga: Adu Amunisi Muhaimin, Gibran dan Mahfud Jelang Debat Cawapres 2024
“Jangan pernah kita menganggap dan meminta dia harus tetap hormat, tunduk-tunduk, itu tidak boleh. Semua itu ada waktunya, semua yang di bawah langit ini ada waktunya, waktu lahir, berkembang, berkarya dan tua,” katanya.
Untuk diketahui, Luhut kekinian sudah mulai kembali bertugas beberapa hari sebagai Menko Marinves setelah hampir dua bulan dalam perawatan medis di Singapura karena sakit.
Selama dalam perawatan medis, Menteri BUMN Erick Thohir ditunjuk Presiden Joko Widodo untuk menggantikan posisinya sebagai Ad Interm Menteri Koordinator Marinves. (Antara)