Suara.com - Waketum Partai Umat Buni Yani menyebut umat Islam sangat menyesalkan pernyataan yang disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas soal guyon salat yang dikaitkan dengan Pemilu.
Buni Yani yang dikenal sebagai pelapor eks Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus penodaan agama ini menyebut nasib Zulhas bisa sama seperti ahok.
"Umat Islam sangat menyesalkan penistaan agama yang dilakukan Menperindag Zulkifli Hasan yang berakibat pidana," ujar Buni Yani seperti dikutip dari akun X pribadinya, Jumat (22/12/2023).
Caleg DPR RI dari Partai Umat ini kemudian membandingkan kasus penistaan agama yang pernah menjerat Ahok dengan lelucon Ketum PAN Zulhas.
Baca Juga: Zulhas Bicara Politik Saat Pidato sebagai Mendag, Apa Tindakan Bawaslu?
Buni Yani menyebut, lelucon Zulhas soal salat tersebut secara jelas merupakan bentuk penistaan agama.
"Ahok dulu menistakan Al-Maidah 51, sekarang Zulhas menistakan AL-Maidah 57," katanya.
Sebagaimana diketahui, Ahok sempat dipidana karena dinilai telah menistakan Surat Al-Maidah ayat 51. Adapun pelapornya adalah Buni Yani. Sedangkan Zulhas kata dia, telah menistakan Surat Al-Maidah ayat 57.
Lebih lanjut, ia kemudian memperingatkan kepada semua pihak agar tidak menjadikan agama apalagi salat sebagai bahan lelucon hanya untuk membela calon presiden jagoannya di Pilpres 2024.
"Ajaran agama, apalagi salat, tidak bisa dijadikan bahan lelucon. Apalagi utk bela capres," kata dia.
Baca Juga: Ketum PAN Zulhas Kampanye saat Kegiatan Kementerian, Zita Anjani Bela Ayahnya: Wajar Saja
Pernyataan Zulhas
Sebekumnya Zulhas saat berpidato di acara Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menyinggung soal salat yang diaktkan dengan Pilpres 2024.
Dalam guyonannya, Zulkifli Hasan mengungkapkan adanya fenomena dimana ada jemaah salat tidak mau mengucap 'AMIN' usai pembacaan surat Al-Fatihah.
Menurutnya, hal itu disinyalir karena kata 'AMIN' dianggap sebagai kalimat dukungan untuk pasangan capres-cawapres Anies-Muhaimin, sementara yang salat adalah pendukung Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Jadi kalau salat Maghrib baca Al Fatihah, ‘waladholin…. Ada yang diem sekarang pak. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu," kata Zulhas, dikutip dari video pernyataannya yang beredar di publik.
Selain itu Zulhas menyebut ada fenomena orang sedang duduk tahiyat menunjuk tidak lagi menggunakan satu jari tetapi dua jari.
"Itu kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah), saking apa itu ya," kata dia lagi.