Penjelasan Mahfud MD Soal Pernyataan Suami Korupsi Karena Tuntutan Istri

Jum'at, 22 Desember 2023 | 13:14 WIB
Penjelasan Mahfud MD Soal Pernyataan Suami Korupsi Karena Tuntutan Istri
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD dalam acara Penganugerahan Predikat Kepatuhan Standar Pelayanan Publik (Opini Pengawasan Penyelenggaraan Pelayanan Publik) Tahun 2023 yang diselenggarakan ORI di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (14/12/2023). [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD, angkat bicara dan memberikan penjelasan terkait pernyataannya 'suami melakukan tindak pidana korupsi karena tuntutan istri;. Menurutnya, pernyataannya tersebut tidaklah benar.

"Itu hoaks," kata Mahfud MD ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, pernyataan tersebut telah disalahartikan oleh media massa tertentu, sehingga publik tak membaca secara utuh isi beritanya.

"Saya katakan perempuan itu sangat penting. Itu di Sumbar, ibu-ibu di Sumbar itu melahirkan putra-putra terbaik karena sepak terjang ibunya, ada Hamka, Hatta, Hasyim, Syahrir, tokoh-tokoh nasional yang hebat datang dari sana," ujar Mahfud.

Baca Juga: Mahfud MD Ngaku Banyak Terima Materi Debat Cawapres: Ada Yang Lewat WA, Ada Lewat Kertas

Ia mengatakan, jika dirinya hanya ingin berpesan kepada para ibu untuk bisa meneruskan perannya dengan baik. Terlebih ada ungkapan surga di bawah telapak kaki ibu.

Dirinya menyatakan hal itu lantaran tak ingin ada laki-laki terjerumus melakukan korupsi misalnya karena peran perempuannya salah langkah.

"Jangan sampai terjadi di beberapa kasus di mana seorang laki-laki itu terjerumus karena perempuannya salah langkah dan itu kasuistis," tuturnya.

Ia mencontohkan ada beberapa pejabat yang terjerumus kasus korupsi bersama dengan istrinya. Menurutnya, itu akibat peran ibu atau perempuan yang salah langkah. Namun ia menegaskan, jika hal itu bukan kasus secara general.

"Itu kan bener itu, di mana salahnya bahwa ada orang yang karena istrinya masuk penjara bahkan bersama istrinya yang Gubernur dan Bupati itu kan. Tetapi, itu aja. Tetapi, itu bukan gejala umum, ada," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Debat Cawapres Lawan Gibran Dan Cak Imin, Mahfud MD Pilih Santai Mau Jalan-jalan Bareng Cucu

Dia bilang, jika sebagian besar ibu atau perempuan di Indonesia sudah melahirkan anak-anak bangsa yang hebat. Ia mencontohkan dirinya pribadi.

"Yang sebagian besar melahirkan orang-orang hebat, kalau saya nau dianggap hebat, saya lahir dari ibu yang hebat. Kalau saya mau dianggap hebat ya dan semua ini, kan ini lahir dan selalu ingat pada ibunya kan. Selalu menghormati ibunya," imbuhnya.

Sebelumnya, pernyataan Mahfud MD yang menyebut tuntutan istri menyebabkan banyak suami korupsi, menurut aktivis anti-korupsi, seakan-akan menyederhanakan alasan mengapa korupsi terjadi.

Selain itu, aktivis perempuan menyebut pernyataan Mahfud juga bias gender dan menempatkan perempuan sebagai pihak yang paling bersalah.

“Perempuan digambarkan sebagai garda terdepan untuk melindungi moral masyarakat, sehingga apapun yang negatif merupakan andil dari kegagalan perempuan dalam menjalankan perannya sebagai pendidik,” kata Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi, Selasa (19/12).

Sebelumnya, saat menghadiri acara Halakah Kebangsaan dan Pelantikan Majelis Dzikir Al Wasilah di Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (17/12) Mahfud mengatakan bahwa banyak koruptor yang dipenjara karena tuntutan istri mereka.

Pernyataan tersebut sontak memicu pro-kontra di masyarakat. Warganet pun mencuitkan pendapat mereka di media sosial, termasuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI