Suara.com - Ratusan mahasiswa Banten yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar bebas untuk politik dinasti di Kawasan Cikokol, Kota Tangerang, Kamis (21/12/2023).
Ratusan mahasiswa tersebut terlihat menggunakan topeng Guy Fawkes sebagai bentuk perlawanan.
Humas AMPB, Shandy Marta Praja mengajak kepada mahasiswa Indonesia dan masyarakat untuk melawan pelanggar HAM.
Shandy juga menilai dengan diusungnya Gibran Rakabumi Raka sebagai cawapres dianggap terlalu dipaksakan. Pemaksaan tersebut membuktikan bahwa rezim Jokowi haus kekuasaan.
“Kapasitas Gibran sebagai cawapres kami anggap belum layak, karena pengalaman yang minim dalam mengelola roda pemerintahan,” kata Shandy, dalam keterangannya, yang diterima Suara.com, Jumat (22/12/2023).
Selain itu, lanjut Shandy, proses pencalonan Gibran sebagai cawapres dianggap melanggar etik Mahkamah Konstitusi.
"Prosesnya saja menabrak konstitusi, apa mungkin kita bisa mengharapkan dari sosok pemimpin seperti itu untuk memimpin negeri ini," jelas Shandy.
Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) ini mengungkapkan, Gibran yang diklaim mewakili kaum muda, justru menurutnya salah besar.
Shandi menganggap, dijadikannya Gibran sebagai cawapres merupakan mewakili kepentingan oligarki.
Baca Juga: Gerindra Janjikan Hidup Layak ke Warga Banten kalau Prabowo Menang Pilpres 2024
"Ini jelas manipulatif, ini parah sekali. Jangan membodohi rakyat untuk sekadar melanggengkan kepentingan satu keluarga tertentu dalam memperpanjang kekuasaan," ucapnya.