Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari menjelaskan bahwa keriuhan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden saat debat perdana capres sudah dievaluasi.
Hasilnya, KPU meminta Liaison Officer (LO) atau perwakilan masing-masing tim pasangan capres-cawapres untuk mengontrol keriuhan pendukung.
“Untuk mengendalikan atau menjaga ketertiban bersama, disepakati masing-masing tim pasangan calon, kemudian ada LO di arena debat supaya menjadi pengendali suasana masing-masing pasangan calon,” kata Hasyim di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023).
Perlu diketahui, Hasyim sebelumnya menjelaskan tidak ada perubahan format debat. Menurut dia, format debat akan sama seperti debat capres yang terdiri dari enam segmen.
Baca Juga: Lewat Program 1 Ibu Selusin Suara, Timnas AMIN Yakin Bisa Kantongi 50% Suara dari Perempuan
"Segmen pertama adalah penyampaian visi, misi, program kerja oleh masing-masing calon wakil presiden," ucap Hasyim.
Debat dilanjutkan dengan masing-masing cawapres menjawab pertanyaan dari moderator yang sudah dirumuskan oleh 11 panelis pada segmen kedua dan ketiga.
"Segmen keempat dan kelima itu nanti masing-masing calon wakil presiden diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada masing-masing calon wakil presiden yang lain," tutur Hasyim.
Kemudian, debat terakhir akan menjadi kesempatan bagi ketiga cawapres menyampaikan pernyataan penutupnya.
Diberitakan sebelumnya, KPU menunjuk Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa sebagai moderator. Alfito sendiri merupakan Pemimpin Redaksi Detikcom sementara Liviana adalah pembawa berita dan produser Kompas TV.
Baca Juga: Debat Cawapres Besok Dibuka Penyampaian Visi-Misi Gibran Rakabuming Raka, Mengapa?
Dia juga menyebutkan ada sebelas nama yang ditetapkan sebagai panelis debat cawapres. Adapun nama panelis yang dimaksud ialah:
1. Alamsyah Saragih, Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020.
2. Adhitya Wardhono, Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember.
3. Agustinus Prasetyantoko, Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023.
4. Fausan Al Rasyid, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
5. Handri Saparini, Pendiri dan Ekonom CORE Indonesia.
6. Hyronimus Rowa, Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN.
7. Poppy Ismalina, Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
8. Retno Agustina Ekaputri, Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025.
9. Suharnomo, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
10. Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
11. Yosa Rizal Damuri, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS.
Sekadar informasi, tema debat kedua ini ialah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur dan perkotaan.