Cerita Ayah Harun Al Rasyid Kaget Didatangi Anies Baswedan Usai Subuh

Kamis, 21 Desember 2023 | 16:37 WIB
Cerita Ayah Harun Al Rasyid Kaget Didatangi Anies Baswedan Usai Subuh
ayah Harun Al Rasyid, Didin Wahyudin menyaksikan langsung debat capres di Kantor KPU pada Selasa (12/12/2023). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ayah Harun Al Rasyid, Didin mengaku terkejut saat capres Anies Baswedan mendatangi kediamannya sebelum debat capres perdana digelar.

Harun Al Rasyid adalah satu dari beberapa korban tewas dalam rangkaian kerusuhan Pilpres 2019 silam. Sampai saat ini, kematian Harun Al Rasyid masih berselimut misteri yang belum terungkap.

Saat berbincang dalam kanal YouTube Bambang Widjojanto, Didin mengaku sangat kecewa dengan sikap pemerintah saat itu. Jokowi selaku presiden hingga Tito Karnavian sebagai kapolri kala itu tak mampu mengungkap kematian tragis anaknya.

"Pilpres ini kan diselenggarakan oleh negara, pemerintah. Terjadi kerusuhan dan menimbulkan bencana, siapa yang harus bertanggung jawab? Pemerintah, di situ siapa yang bersengketa? Jokowi dan Prabowo, dan di situ ada Tito Karnavian yang saat itu Kapolri. Mereka tiga orang itu harus bertanggung jawab, dan mengatakan bela sungkawa pun tidak," ungkap Didin.

Baca Juga: Anies: Kalau Sekarang Ada yang Menemukan Metromini di Jakarta, Saya Traktir Makan Malam

Didin terkejut setelah lima tahun berlalu, tiba-tiba Anies yang bukan dari pemerintah maupun pihak terkait dalam kasus kerusuhan itu datang menemuinya.

"Pak Anies seorang Gubernur dengan datang setelah subuh, saya juga kaget beliau datang ke rumah saya," ungkapnya.

Kedatangan Anies Baswedan membawa secercah harapan baru untuk keluarga Harun Al Rasyid. Ia memiliki harapan besar terhadap Anies agar kematian anaknya dapat menemui titik terang.

"Saya sangat senang sekali karena memang 5 tahun ke belakang saya berjuang mencari keadilan tapi tak ada respons dan kelanjutan. Alhamdulillah dengan undangan dari Pak Anies saya merasa dirangkul dan memang senang sekali, bahagia, bahwasanya ada orang yang betul memerhatikan tentang Harun," ungkapnya.

Sementara itu, belum lama ini juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai kubu yang memanfaatkan kematian seorang anak untuk kepentingan politik adalah sikap bengis.

Baca Juga: Anies Cerita Sempat Dukung Bima Arya dan Ridwan Kamil Terjun ke Politik: Orang Tak Bermasalah Harus Didorong!

"Menggunakan anak-anak yang wafat sebagai alat politik untuk menyerang dan menjatuhkan rival politik adalah watak bengis," kata Dahnil melalui akun X miliknya, Kamis (14/12/2023).

Ia memastikan Harun Al Rasyid yang ditemukan tewas pada 22 Mei 2019 bukanlah pendukung Prabowo Subianto, sebab usianya masih di bawak 17 tahun kala itu.

"Anak 15 tahun, tidak ikut demo. Orang tua sejak awal menyebutkan tidak ikut-ikut politik," tegasnya.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI