Enggan Samakan Guyonan Zulhas dengan Ustaz, Ketua MUI: Jangan Bercanda Soal Agama!

Kamis, 21 Desember 2023 | 15:35 WIB
Enggan Samakan Guyonan Zulhas dengan Ustaz, Ketua MUI: Jangan Bercanda Soal Agama!
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis menilai pernyataan candaan Ketua Umum DPP PAN yang juga Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) tak bisa disebut sebagai candaan yang disampaikan seorang ustaz.

Menurutnya, hal tersebut merupakan dua redaksi yang berbeda.

Zulhas dianggap tak pantas menyampaikan candaan tersebut lantaran berada di dunia politik.

Hal itu disampaikan Cholil lantaran Sekjen PAN Eddy Soeparno membela pernyataan ketua umumnya jika apa yang disampaikan Zulhas juga pernah disampaikan oleh sejumlah ustaz.

Baca Juga: Dinilai Sebar Hoax Soal Pembangunan Labuan Bajo, Zulhas "Dikuliti" Aktivis Lingkungan

"Beda redaksinya. Tidak sama ya. Makanya jangan candain soal agama," kata Cholil kepada Suara.com, Kamis (21/12/2023).

Menurutnya, sangat disayangkan candaan Zulhas tersebut di tengah masyarakat yang kekinian melek terhadap politik.

"Kalau tak bercanda ya memang mau menistakan agama," tuturnya.

Sebelumnya, Cholil menilai jika candaan Zulhas tersebut sangat tak lucu. Menurutnya, sebagian publik akan ada yang merasa terlecehkan agamanya dengan candaan tersebut.

Hal itu disampaikan Cholil dalam akun instagram pribadinya yang telah diizinkan olehnya untuk dikutip Suara.com, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga: ICMI Jakarta Kecam Candaan Zulhas Tentang Shalat

"Candaannya kering dan tak lucu. Mungkin bagi sebagian orang merasa agamanya dilecehkan atau bahkan adan yang menuntut minta maaf dan melaporkan. Tak pas disampaikan anda ituuuhhh," kata Cholil.

Untuk itu, ia pun menyarankan Zulhas mencari candaan alternatif lain dari pada bersingungan dengan agama.

"Pak @zul.hasan cari candaan dan humor yang lucu aja daahh. Jangan nyerempet-nyerempet agama gitu ya," pungkasnya.

Video Viral Zulhas

Video viral pernyataan Zulkifli Hasan (Zulhas) singgung bacaan salat dan tahiyat akhir. (tangkapan layar/ist)
Video viral pernyataan Zulkifli Hasan (Zulhas) singgung bacaan salat dan tahiyat akhir. (tangkapan layar/ist)

Untuk diketahui, sebuah potongan video viral di media sosial memperlihatkan Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyinggung soal pernyataan terkait bacaan salat dan tahiyat akhir.

Dalam video itu Zulhas menyatakan, jika kekinian orang ada yang takut mengamini doa surah Al Fatihah ketika salat lantaran identik dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin (Amin).

Pernyataan Zulhas itu diduga disampaikan dalam forum Rakernas Asosiasi Pedangang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).

Pernyataan Zulhas itu mengisahkan adanya sebuah cerita yang ia dapati dan disampaikan ke kiai. Dalam kesempatan ini juga Zulhas menyinggung orang kekinian dalam tahiyat akhir ketika salat tidak menunjuk jari telunjuk namun dua jari lantaran saking cintanya dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto.

"Kalau sholat Magrib baca Al-Fatihah Walad Dhollin ada yang diam sekarang Pak, ada yang diem sekarang, ada pak sekarang diem, lho kok diem ada pak sekarang yang diem. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Itu kalau tahiyatul pak kiai, tahiyatul akhir akhir kan gini (menunjuk jari telunjuk) pak kiai , sekarang banyak gini (menunjuk dua jari) pak," kata Zulhas dalam video tersebut.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN), Eddy Soeparno, memberikan pembelaan soal video viral pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenai bacaan dalam shalat dan tahiyat akhir.

Ia menyampaikan, jika adanya pernyataan itu harus dilihat secara berimbang dan objektif. Menurutnya, tidak tepat kalau pernyataan Zulhas itu ditarik dalam konteks penistaan agama.

"Tidak tepat kalau pernyataan Pak Zul itu ditarik dalam konteks sebuah penistaan. Mari kita jaga agar suhu politik yang semakin dinamis saat ini tidak diinjeksi oleh hasutan dan hoax dari pihak-pihak yang bermaksud mengganggu pesta demokrasi kita," kata Eddy kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).

Menurut Eddy yang disampaikan Zulhas adalah cerita tentang kondisi di masyarakat yang beliau temui. Ia menyebut bahwa itu contohnya adalah ketika bacaan sholat diasosiasikan pada pasangan tertentu.

Hal itu juga, kata dia, disampaikan dalam sebuah video oleh ulama seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad.

"Misalnya ketika ada yang melafadzkan Amiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafadzkan Amiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ust. Adi Hidayat dan Ust. Abdul Somad sebelumnya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI