Suara.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara terkait dana awal kampanye untuk Pilpres 2024 dirinya yang hanya mencapai Rp 1 miliar.
Anies menyebut dana kampanye itu berasal dari patungan para pendukungnya.
"Mudah-mudahan ini memang dimana-mana teman-teman bergerak patungan. Patungan betul-betul iuran di mana-dimana jadi inilah gerakan rakyat," ujar Anies di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (20/12/2023) malam.
Anies menilai kampanye yang ia lakukan selama ini mendapat banyak bantuan dari masyarakat.
Oleh sebab itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu merasa lebih bersemangat kampanye karena melibat seluruh pendukungnya.
"Ada banyak sekali warga yang menyiapkan spanduk sendiri, menyiapkan baliho sendiri, dan itu yang membuat kami makin bersemangat bahwa ini bukan top down tapi ini adalah gerakan yang melibatkan seluruh rakyat," ucap Anies.
![Pasangan Anies-Muhaimin nomor urut 1, Prabowo-Gibran nomor ururt 2, dan Ganjar-Mahfud nomor urut 3 saat penetapan nomor urut pasangan Capres dan Cawapres Pemilu 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/14/56367-ilustrasi-peserta-pilpres-2024-ilustrasi-pilpres-2024-pengundian-nomor-urut-capres-cawapres.jpg)
Sebelumnya, KPU merilis Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) pasangan capres dan cawapres melalui Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka).
Dalam laporan tersebut, dapat diketahui besaran penerimaan awal dana kampanye masing-masing pasangan capres-cawapres.
Adapun bentuk dana kampanye yang tercatat dalam LADK terdiri dari uang, barang, dan jasa yang bisa berasal dari masing-masing pasangan calon, partai politik atau koalisi pengusung, sumbangan perseorangan, kelompok, serta perusahaan dan badan usaha nonpemerintah.
Penelusuran Suara.com pada Sikadeka, jumlah dana awal untuk kampanye paling tinggi dimiliki oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.