Suara.com - Selain ingin memperketat keamanan perairan Indonesia agar tak disusupi kapal asing penangkap ikan, Ganjar Pranowo kembali mengobral janji kepada nelayan.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 itu mengaku akan menghapus utang nelayan se-Indonesia jika nantinya memenangkan Pilpres 2024 mendatang.
Lalu bagaimana reaksi kelompok nelayan terkait pemutihan utang yang dijanjikan oleh Ganjar?
Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) Kajidin mengaku sudah mendengar pemberitaan soal Ganjar yang menyinggung nasib para nelayan, terutama soal utang yang masih menjadi beban hidup mereka.
Menurutnya, program penghapusan utang yang diwacanakan Ganjar itu adalah jalan keluar yang sangat dinanti-nanti para nelayan.
"Kami sudah dengar dan baca di berita, pak Ganjar ingin menghapuskan utang atau kredit macet nelayan. Itu program yang sangat bagus dan sudah kami tunggu-tunggu,” katanya dikutip Kamis (21/12).
Dia pun mengaku jika kehidupan nelayan sangat memprihatinkan karena banyak yang terlilit utang kepada tengkulak. Sebab, menurutnya, hasil yang didapat nelayan dari jerih payah menangkap ikan sangat kecil.
"Banyak nelayan kecil kita yang utangnya di tengkulak. Parahnya, harga ikan hasil tangkapan dijual rendah karena harus dijual di tengkulak yang diutangi itu. Jadi, kalau utang di tengkulak juga diselesaikan, nelayan bisa lebih sejahtera,” katanya.
Setelah janji menghapus utang nelayan, Ganjar kini ditantang untuk mengubah aturan yang dianggap merugikan nelayan. Bahkan, Ganjar jika nantinya bisa terpilih menjadi presiden bisa menghidupkan koperasi agar harga ikan yang dijual nelayan tidak lagi dimainkan para tengkulak.
Baca Juga: Blak-blakan, Putri Wapres Ma'ruf Amin Deklarasi Dukung Ganjar-Mahfud
“Kami sudah bertemu pak Ganjar dan sampaikan problem itu. Beliau sepakat untuk merevisi regulasi yang memberatkan nelayan. Kami juga berharap, pak Ganjar menghidupkan Koperasi Perikanan Laut (KPL) agar harga ikan tidak dimainkan tengkulak dan nelayan bisa mendapatkan hasil optimal,” ungkapnya.