Rekam Jejak Politik Jusuf Kalla: Mantan Wakil Jokowi, Kini Resmi Dukung Anies

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2023 | 20:25 WIB
Rekam Jejak Politik Jusuf Kalla: Mantan Wakil Jokowi, Kini Resmi Dukung Anies
Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla atau JK. (Suara.com/Rakha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Muhammad Jusuf Kalla dalam dunia perpolitikan di Indonesia mempunyai rekam jejak yang luar biasa. Kemampuannya dalam melakukan manuver dalam setiap kontestasi politik menjadikannya game changer.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar 2004-2009 tersebut baru-baru ini secara resmi menyatakan dukungannya kepada calon presiden (capres) Anies Baswedan.

Dukungan resmi tersebut disampaikan langsung oleh juru bicaranya, Husain Abdullah Husain yang membenarkan bahwa JK mendukung pasangan AMIN dalam Pilpres 2024.

Husain menyatakan pernyataan dukungan JK  tersebut disampaikan pada saat Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 tersebut menghadiri sebuah acara di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/12/2023).

Baca Juga: Sudah Terbaca Sejak Awal, TKN Prabowo-Gibran Tak Kaget Pengakuan JK Dukung Anies

"Selama ini ia menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara Pak JK tentunya memiliki pilihan politik," sebut Husein.

Dalam keterangannya, JK menyatakan bahwa ia netral. Namun dalam Pilpres 2024 kali ini, JK secara terbuka mendukung AMIN.

Lantas, seperti apakah rekam jejak Jusuf Kalla yang resmi dukung Anies Baswedan? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Rekam Jejak Jusuf Kalla

Lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942, JK merupakan Wakil Presiden ke-10 Indonesia. Saat itu ia menduduki jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar untuk menggantikan Akbar Tandjung, sejak Desember 2004 sampai 9 Oktober 2009.

Baca Juga: JK Dukung Anies, TPN Ganjar-Mahfud Tetap PD Bisa Menang karena Ada PDI Perjuangan

Jusuf Kalla sempat aktif sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) pada Munas PMI ke XIX periode 2009-2014 dan Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.

Tak hanya itu, suami dari Mufidah Jusuf Kalla tersebut juga menjalani bisnis dengan bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri.

Pada tahun 1968, ia menjadi CEO dari NV Hadji Kalla, di bawah kepemimpinannya NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, kemudian meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, hingga telekomunikasi.

Jusuf Kalla sendiri mulai duduk di pemerintahan sebagai seorang menteri perdagangan, meskipun tak sampai satu tahun, ia dipercaya oleh Presiden yang saat itu menjabat yaitu Megawati Soekarnoputri sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan (Menko Kesra).

Tak hanya aktif di bidang politik serta bisnis industri dan sosial, JK juga terkenal sebagai tokoh jitu dalam menyelesaikan konflik di Indonesia. Tangan dinginnya dipercaya mampu memadamkan konflik.

JK merupakan sosok yang berperan dalam penyelesaian kerusuhan sosial di Poso Sulawesi Tengah pada tahun 2001 dan 2002, serta Ambon Maluku pada 2002. Ia juga sempat turun langsung meredakan kerusuhan di Kalianda, Lampung, 2012.

Atas perannya tersebut, JK mendapatkan gelar kehormatan doktor honoris causa (HC) bidang perdamaian dari Soka University, Jepang. Gelar yang sama untuk bidang yang sama juga disematkan pada JK oleh Universitas Syah Kuala, Aceh pada tahun 2011.

Pernah Dukung Jokowi

JK memilih berpasangan dengan Joko Widodo atau Jokowi, yang kala itu menjabat Gubernur DKI Jakarta, untuk maju menjadi pasangan capres-cawapres di Pemilu 2014.

Pengusungan Jokowi menjadi Gubernur DKI berpasangan dengan Basuki Tjahja Purnama atau Ahok tidak bisa dilepaskan dari 'campur tangan' JK dan Sofjan Wanandi yang mengajukannya kepada Megawati.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI