3 Aksi Curang Zulhas Salah Gunakan Kemendag Buat Kampanye, Efek Jabatan Dobel?

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 20 Desember 2023 | 17:15 WIB
3 Aksi Curang Zulhas Salah Gunakan Kemendag Buat Kampanye, Efek Jabatan Dobel?
Tangkapan layar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berada di Semarang. [YouTube/Garuda TV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pidato Menteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas soal gerakan salat dan Prabowo Subianto membuat publik tambah geram kepadanya.

Sebab, Zulhas kerap dinilai memakai Kementerian Perdagangan atau Kemendag untuk kendaraan politik pribadinya. Seringnya Zulkifli Hasan memanfaatkan Kemendag untuk urusan politik ini disinyalir lantaran jabatan yang diembannya dobel yakni di pemerintahan dan partai politik.

Terkait dengan pidato Zulhas tersebut, ia menyebut nama Prabowo sebagai seorang capres di acara yang dinaungi oleh Kemendag.

Lantas, seperti apa berbagai macam siasat Zulhas yang dinilai memanfaatkan kementeriannya sebagai alat politik?

Baca Juga: Arie Kriting Kritik Pedas Zulhas Terkait Lelucon Gerakan Salat: Gemoy Emang Kelakuannya

Bagi-bagi minyak sambil kampanyekan anak

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenalkan minyak goreng dalam kemasan MinyaKita. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mengenalkan minyak goreng dalam kemasan MinyaKita. [Suara.com/Achmad Fauzi]

Zulhas pada tahun 2022 lalu pernah mendapatkan kecaman publik gegara bagi-bagi minyak goreng sambil mengkampanyekan sang anak, Futri Zulya Savitri yang maju sebagai calon anggota DPR RI daerah pemilihan Lampung I.

Adapun pada waktu itu, Zulhas tengah melakukan kunjungan kerja di Lampung pada Sabtu (9/7/2022) lalu. Hal itu juga dilakukan oleh Zulhas sebagai respon terhadap kelangkaan minyak goreng pada awal 2022.

Zulhas dinilai memanfaatkan isu tersebut untuk kepentingan politik sang anak.

Salah satu kritik datang dari Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan yang menilai bahwa sulit bagi Zulhas untuk bebas dari konflik kepentingan lantaran ia menjabat sebagai Mendag sekaligus Ketum PAN.

"Maka kami berharap agar fokus kerja menteri perdagangan fokus pada penyelesaian persoalan-persoalan minyak goreng. Dan tidak bercampur aduk pada persoalan politik. Walaupun agak sulit dihindarkan tugas melekat dari mendag dan sekaligus sebagai ketua umum partai akan bercampur aduk," ujar Reynaldi

Baca Juga: Viral Zulhas Singgung Gerakan Salat 'Cinta Prabowo', Sekjen PAN Membela: Tak Tepat Disebut Penistaan

Ngonten joget PAN di kantor Kemendag

Sejumlah kader PAN asyik joget mengenakan atribut partai di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag). [TikTok]
Sejumlah kader PAN asyik joget mengenakan atribut partai di kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag). [TikTok]

Tak berhenti di isu bagi-bagi minyak goreng, Zulhas kembali dikritik gegara membiarkan para kader PAN ngonten di kantor Kemendag.

Isu itu bermula ketika sejumlah kader mengenakan atribut PAN merekam sebuah video konten di kantor Kemendag. Zulhas sebagai Ketum PAN sekaligus Mendag akhirnya menerima angin kontroversi berkat konten tersebut.

"Ini kantor Kementerian Perdagangan. Emang boleh buat joget-joget kepentingan kampanye partai. Kantor kementerian itu fasilitas negara bukan?"  bunyi caption unggahan yang membagikan ulang video konten itu.

Pidato 'cinta Prabowo' dan gerakan salat di Rakernas APPSI

Tangkapan layar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berada di Semarang. [YouTube/Garuda TV]
Tangkapan layar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berada di Semarang. [YouTube/Garuda TV]

Isu Zulhas menggunakan Kemendag sebagai kendaraan politik mencapai klimaksnya usai pidatonya viral.

Zulhas waktu itu mengisi pidato di rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa (19/12/23) kemarin.

Zulhas kala itu hadir sebagai Mendag. Alih-alih membahas soal isu perdagangan, Zulhas malah membahas soal politik.

Salah satu celetukannya yang viral yakni tak mengucap 'Amin' setelah membaca Al-Fatihah. Diketahui frasa 'Amin' sekarang menjadi akronim pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin)

"Saya keliling daerah Pak Kiai, sini aman, Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada lho yang berubah. Jadi kalau salat magrib baca Al-fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak," bunyi cuplikan pidato Zulhas.

Zulhas juga dikecam gegara gestur mengganti tahiyat akhir yang mengangkat satu jari (gestur nomor urut Anies-Cak Imin) dengan mengangkat dua jari (gestur nomor urut Prabowo-Gibran).

"Saking cintanya sama Pak Prabowo itu, kalau tahiyatul akhir awalnya gini pak yai (nunjuk satu jari) sekarang jadi gini (nunjuk dua jari," celetuk Zulhas.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI