Sementara itu, Agustinus menempuh jenjang sarjana di Universitas Gadjah Mada (1997). Dia melanjutkan pendidikan magister di Lille University of Science and Technology, Prancis (2002). Pendidikan doktoral ditempuh Agustinus di Ecole Normale Superieure de Lyon, Prancis (2008).
4. Fauzan Al Rasyid
Fauzan adalah dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati, Bandung dengan latar belakang sebagai peneliti syariah dan hukum. Dia punya banyak pengalaman organisasi seperti Direktur Pusat Studi Pembangunan Politik dan Demokrasi (PSP2D), anggota Senat Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Ketua Program Studi Politik Islam (Siyasah) UIN Bandung.
Fauzan memperoleh pendidikan S1 di IAIN Bandung Program Studi Politik Islam (Siyasah) (1994), S2 dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung Program Studi Sosiologi Politik (2000). Sementara itu gelar S3 diperolehnya dari Universitas Indonesia (UI) Program Studi Ilmu Politik (2007).
5. Hendri Saparini
Hendri adalah tokoh perempuan yang dikenal sebagai pendiri dan ekonom CORE Indonesia dengan latar belakang sebagai peneliti ekonomi pembangunan nasional. Dia pernah menjadi bawahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menjadi anggota Komite Ekonomi Industri Nasional pada tahun 2016-2019.
Selain itu Hendri pernah menjadi komisaris utama PT Telkom Indonesia Tbk. (2014-2019). Dia juga pernah menjadi anggota Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah OJK.
Hendri meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (1998), master bidang manajemen kebijakan internasional dari University of Tsukuba, Jepang (1999). Kemudian dia meraih gelar doktor bidang ekonomi politik di internasional University of Tsukuba, Jepang (2004).
6. Hyronimus Rowa
Baca Juga: Cak Imin Siap Mundur Kalau Tak Becus Jadi Wapres!
Hyronimus adalah Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dengan latar belakang sebagai peneliti kebijakan pemerintah dan pengembangan nasional. Pada September 2023 lalu, dia dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemerintahan.