Suara.com - Sebuah potongan video viral di media sosial memperlihatkan Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyinggung soal bacaan salat dan tahiyat akhir.
Dalam video itu Zulhas menyatakan, jika kekinian orang ada yang takut mengamini doa surah Al Fatihah ketika salat lantaran identik dengan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin (Amin).
Pernyataan Zulhas itu diduga disampaikan dalam forum Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Pernyataan Zulhas itu mengisahkan adanya sebuah cerita yang ia dapati dan disampaikan ke kiai.
Baca Juga: Tiga Caleg Artis Ini Tak Penuhi Panggilan Bawaslu Jakpus soal Kasus Gibran Bagi-bagi Susu di CFD
Dalam pidatonya, Zulhas juga menyinggung orang kekinian dalam tahiyat akhir ketika salat tidak menunjuk jari telunjuk namun dua jari lantaran saking cintanya dengan calon presiden nomor urut, 2 Prabowo Subianto.
"Kalau salat Magrib baca Al-Fatihah Walad Dhollin ada yang diam sekarang Pak, ada yang diem sekarang, ada pak sekarang diem, lho kok diem ada pak sekarang yang diem. Saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Itu kalau tahiyatul pak kiai, tahiyatul akhir akhir kan gini (menunjuk jari telunjuk) pak kiai , sekarang banyak gini (menunjuk dua jari) pak," kata Zulhas dalam video tersebut.
Klarifikasi PAN
Menanggapi hal itu, Sekjen PAN Eddy Soeparno angkat bicara. Menurut Eddy yang disampaikan Zulhas adalah cerita tentang kondisi di masyarakat yang beliau temui. Salah satu contohnya adalah ketika bacaan salat diasosiasikan pada pasangan tertentu.
Ia menyampaikan, hal yang sama juga disampaikan dalam sebuah video oleh ulama seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad.
Baca Juga: Zulhas Kena 'Ulti' Ganjar Soal Klaim BLT Dilanjutkan: Meremehkan Intelektualitas Masyarakat
"Misalnya ketika ada yang melafazkan Amiin nanti justru dirujuk atau diasosiasikan dengan salah satu capres. Karena itu akhirnya memilih untuk melafazkan Amiin dalam hati. Rupanya gejala unik ini juga pernah diceritakan oleh dua ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad sebelumnya" kata Eddy kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).
Ia mengklaim, tak ada niat Zulhas untuk menyampaikan humor yang dibuat-buat, apalagi melecehkan agama Islam.
"Pak Zulhas hanya menyampaikan cerita yang ia dengar dan temukan di masyarakat. Jadi bukan sesuatu yang mengada-ada apalagi melecehkan. Sama sekali tidak dan karenanya harus diluruskan, karena kami menduga telah dikemas dan diviralkan secara negatif oleh oknum-oknum tertentu," tuturnya.