Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menanggapi kemunculan ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya dalam debat perdana calon presiden (capres).
Tito menyebut, kehadiran Mayor Teddy dengan menggunakan kemeja biru muda yang identik dengan tim pemenangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka saat debat capres sebagai bentuk penyamaran.
"Itu kan mungkin dalam rangka undercover, nggak mungkin menggunakan seragam dinas," kata Tito kepada wartawan, Selasa (19/12/2023).
"Itu bukan domain saya, tapi saya berpikir, penekanan saya hanya berpikir, seorang ajudan itu tugasnya bukan hanya ngurusin map, segala macam, enggak, dia adalah pengawal terdepan yang mengamankan," sambung dia.

Menurut Mantan Kapolri itu, ajudan memiliki fungsi proteksi paling depan untuk menjaga pejabat, dalam hal ini Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
"Dia adalah protektor yang paling depan jadi pelindung untuk menjaga keamanan pimpinannya," ujar Tito.
"Ajudan saya sampai hari ini, saya pilihin yang kuat-kuat makanya rata-rata ajudan itu orang terlatih juga untuk melindungi pimpinannya kalau ada serangan," tambah dia.
Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengatakan kehadiran Mayor Teddy dalam debat perdana calon presiden (capres) bukan dalam kapasitas sebagai bagian dari tim kampanye.
“Mayor Teddy Indra Wijaya bukan termasuk tim pelaksana kampanye pada Sistem Informasi Kampanye dan Dana Kampanye (Sikadeka),” kata Bagja di Kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).

Menurut dia, kehadiran Teddy dalam debat perdana capres untuk mendampingi Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan).