Suara.com - Putra calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar, menyatakan menolak rencana pembanguna bandara baru di Bali Utara. Sebab, proyek ini dinilainya hanya akan dimanfaatkan untuk komoditas politik.
Ketimbang bangun bandara baru, Alam menilai seharusnya fokus saat ini adalah pemerataan pembangunan. Sebab, ia menilai ada ketimpangan pembangunan yang hanya fokus di Bali bagian selatan.
"Ada wacana untuk membuat bandara di wilayah Bali utara, namun saya lihat perencanaannya tidak ter-planning dan hanya dijadikan komoditas politik, maka, saya lihat tidak tercapai sisi objektivitasnya," ujar Alam dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Menurut Alam, pembangunan bandara baru di Bali Utara tidak akan meningkatkan jumlah wisatawan datang ke Bali.
Ia pun menyebut perlu analisa secara komprehensif dalam menentukan strategi dalam menyusun promosi wisata di Bali demi meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung di Bali.
"Kita perlu menganalisa data wisatawan yang datang di Bali selama ini, apakah didominasi atau mancanegara yang perlu ditingkatkan, nanti kalau udah ketemu di mana yang kurang baru diatur strategi peningkatannya seperti apa karena treatmentnya kan berbeda," ucap Alam.
Namun, Alam mengaku sepakat untuk tetap mengedepankan identitas budaya Bali yang selama ini sudah populer dan dikenal oleh publik dalam menyusun setiap strategi promosi pariwisata. Inovasi melalui industri ekonomi kreatif harus tetap diadaptasi agar Bali semakin ramai dikunjungi wisatawan.
"Strategi promosinya tetap harus mengedepankan budaya karena selama ini Bali tak terpisahkan dengan budaya selain alamnya," pungkasnya.
Sebelumnya, wacana pembangunan Bandara Bali Utara menjadi pembahasan serius di tingkat elit pemangku kebijakan. Sejak 10 tahun belakangan pembangunan Bandara Bali Utara masih tarik ulur karena perbedaan pandangan dari para elit politik.
Baca Juga: Cerita Bendum PDIP Soal Megawati Bertemu Paus Fransiskus: Sangat Welcome
Katakanlah mantan presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dengan tegas menolak pembangunan Bandara Bali Utara. Alasannya kalau Bandara Bali Utara dibangun, Bali akan sangat berisik karena kepadatan pembangunan di Bali Selatan hingga Bali Utara.