Suara.com - Agenda 'Desak Anies' yang seharusnya digelar di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, mendadak batal digelar di detik-detik terakhir. Acara tersebut akhirnya dipindahkan ke sebuah kafe di depan Universitas Mataram.
Atas hal itu, capres nomor urut 1, Anies Baswedan angkat bicara. Ia menilai pemerintah daerah harus bersikap nentral dan tidak mempersulit salah satu calon dalam Pilpres 2024.
"Saya ingin mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara, agar bersikap netral dan tidak mempersulit salah satu calon," ujar Anies ditemui wartawan setelah acara Desak Anies di Mataram, Selasa (19/12/2023).
Anies mengatakan bahwa acara Desak Anies yang semulanya digelar di Taman Budaya Provinsi NTB tiba-tiba dibatalkan.
Baca Juga: Anies Baswedan: Negara Harus Bisa Dipercaya, Kalau Tidak Rakyat Akan Curiga
"Last minute, izin dibatalkan secara sepihak," ucap Anies.
Anies tidak secara tegas menyebutkan pihak yang membatalkan acara Desak Anies. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menilai jika ada aparat tak netral harus diganjar sanksi.
"Bukan di ruang terbuka, dan ini adalah ruang terbatas. Jadi tunjukkan bahwa netralitas itu ada dan bila ada yang tidak netral diberi sanksi supaya kediplinan hadir," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan bahwa pembatalan sebuah acara yang akan ia hadiri secara sepihak bukan merupakan hal baru.
"Kami rasakan bukan hanya sekali, sudah berkali-kali," tutur Anies.