Suara.com - Calon presiden Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya lebih tertarik berkomunikasi dan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam mewujudkan kedaulatan pangan jika terpilih menjadi presiden.
Hal itu disampaikan Ganjar saat hadir dalam pemaparan visi misinya sebagai calon presiden di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/12/2023).
Dia mengungkap jika dirinya dalam Rakernas PDIP terakhir sudah dititipi oleh Presiden Jokowi jika terpilih harus bicara soal kedaulatan pangan.
"Sebenarnya yang ingin saya sampaikan satu aja, karena suatu ketika dalam Rakernas pangan kami dan presiden waktu itu saya sudah bisik bisik 'sama pak Ganjar nanti kalau sudah dilantik langsung bicara kedaulatan pangan'," kata Ganjar.
Baca Juga: Pilpres 2024 Sekali Putaran Beri Kepastian Politik dan Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi RI
"'Siap kan perencanaannya mulai sekarang', bahasanya begitu. Kalau saya nggak pak, siap kan pertemuan dan kontrak dengan IPB itu lebih pas," sambungnya.
Pernyataan Ganjar pun langsung dapat respons tepuk tangan dari hadirin. Namun, Ganjar meminta para hadirin tak usah bertepuk tangan dulu kecuali IPB berkomitmen mendukungnya agar terpilih menjadi presiden.
"Gausah tepuk tangan dulu kecuali di sini sudah kompak mau dukung saya. Lho ini komitmen take and give, ini take and give. Soal selera apa apa gapapa saya tak pernah memaksakan tapi ini konkrit," tuturnya.
Menurutnya, ia tak bicara sembarangan soal kerja sama dengan IPB terkait dengan kedaulatan pangan. Ia mencontohkan soal produktifitas padi dalam satu tahun bila kerja sama dengan IPB bisa kelihatan hasilnya minimal 7 ton.
"7 ton aja ditodong boom gausah, kontrak dengan IPB ini tanaman semusim dalam satu tahun keliahatan hasilnya. Selebihnya apa? Paksa," katanya.
Baca Juga: Negara Bisa Hemat Rp 17 Triliun Kalau Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran
Ia meyakini IPB bisa melakukannya, tinggal memaparkan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan. Terlebih hal tersebut bisa dikawal oleh para mahasiswa IPB.
"Ini loh peta Indonesia ini loh daerah pertaniannya spasialnya sudah ada masuk ke sana. Pak Arif, ada berapa kekuatan yang anda bisa siapkan ini pak Ganjar risetnya, ini benihnya, ini budidayanya dan proyeksinya seperti ini, teknologinya kita masukan seperti ini," ujarnya.
"Pak saya butuh pengawalan pak, saya pengen merdeka belajarnya butuh satu tahun saya minta mahasiswa IPB nya untuk mengawalnya dalam dua tahun saja," sambungnya.
Pernyataan Ganjar itu dapat tepuk tangan hadirin kembali, namun lagi-lagi eks Gubernur Jawa Tengah itu meminta komitmen IPB.
"Tepuk tangan itu dari dalam hati harus tulus. Yes kita akan kerjakan gitu. Perlu saya siapkan kontraknya? Oh gini jadi jangan meminta janji saya, saya juga meminta janji IPB cokcok loh hehe," pungkasnya.