Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Guntur Romli, tak meyakini jika sejumlah pemotor membawa yang membawa bendera PDIP menggeber Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep di Pati, Jawa Tengah merupakan massa atau kader dari PDIP itu sendiri.
Ia malah curiga jika sejumlah pemotor itu hanya menggunakan atribut PDIP saja dan bukan merupakan kader partai.
"Apa bisa dipastikan mereka orang-orang PDI Perjuangan? Jangan-jangan seperti orang-orang yang pakai kaos, bendera PDI Perjuangan dan bawa-bawa spanduk Prabowo-Gibran waktu pendaftaran ke KPU, ternyata bukan kader-kader PDI Perjuangan," kata Guntur saat dihubungi, Selasa (19/12/2023).
Ia mengatakan, hingg sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Ketua DPC PDIP Pati yang menyatakan kalau sejumlah pemotor itu merupakan kader PDIP.
Baca Juga: Konvoi Pemotor Berbendera PDIP Geber Kaesang di Pati, Kubu AMIN: Capek Kita Diadu Domba Terus
"Karena sampai saat ini tidak ada keterangan dari Ketua DPC PDI Perjuangan Pati soal massa itu," tuturnya.
"Saya belum yakin, karena waktu pendaftaran ke KPU, massa pendukung Prabowo-Gibran mencatut bendera dan kaos PDI Perjuangan," sambungnya.
Lebih lanjut, eks Politisi PSI ini juga menduga adanya momen pemotor yang menggeber tersebut dijadikan sebagai gimik oleh PSI untuk meraih empati rakyat demi kepentingan elektoral.
"Saya duga ke situ. Karena mereka sudah terlalu banyak pasang spanduk dan baliho yang lebih banyak dari jumlah pengurusnya tapi tidak berdampak," pungkasnya.
Kaesang Digeber
Baca Juga: Cerita Bendum PDIP Soal Megawati Bertemu Paus Fransiskus: Sangat Welcome
Sebelumnya, momen menegangkan terjadi saat Kaesang menghadiri acara bertajuk ngopi bareng bersama relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Plat K di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (18/2023).
Saat sedang berdiskusi, Kesang Pangarep diganggu dengan hadirnya segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP.
Dalam video yang diunggah Instagram @kabarnegri, terdengar dari dalam rumah makan geberan sepeda motor yang melintasi lokasi pertemuan tersebut.
"Peristiwa di luar rumah makan itu sempat direkam oleh PSI," tulis keterangan unggahan tersebut yang dilansir Suarajawatengah.id, Senin (18/12/2023).
Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tersebut. Terlihat Kesang Pangarep berada di halaman lokasi pertemuan untung meminta para pendukungnya kembali masuk.
Kaesang Santai
Sementara dalam unggahan akun Instagram @sedulur_solo, Kaesang Pangarep meminta relawan tak terpancing emosi, tapi tidak perlu takut.
"Kita bergerak menggunakan hati nurani kita masing-masing, dan selalu jaga kekondusifan. Kita harus selalu kondusif, jangan terpancing emosi dengan apa yang di luar," kata Kaesang Pangarep dalam sambutannya.
Kaesang mengaku sempat mengira suara geberan knalpot itu dari Komunitas 2 Tak yang memamerkan motornya. Dia menyebut massa itu dari partai sebelah.
"Sudah santai-santai saja di sini, tadi bener sudah santai ngerokok-ngerokok, nggak usah gleyer-gleyer. Tadi saya makan di sana itu saya kira itu tadi Komunitas 2 Tak, o lagi pamer motor, o ternyata partai sebelah," kata Kaesang disambut tawa dan tepuk tangan relawan.
Dia menyebut massa itu mencoba menyapa PSI yang tengah menggelar acara silahturahmi. Namun, dia menyoroti salah satu massa yang nekat masuk ke pelataran sambil memainkan dan menggeberkan knalpotnya.
"Nggak apa-apa, tapi kalau buat saya kalau mereka tadi kan ada di jalan raya ya nggak apa-apa, mungkin kalau di jalan raya kan ingin menyapa kita. Tapi tadi sampai ada yang masuk, bener? tadi ada yang sampai yang satu, ada satu yang masuk ya tadi ya?" kata Kaesang.