Suara.com - Juru Bicara Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Indra Charismiaji merespons peristiwa sejumlah pemotor membawa bendera PDIP menggeber Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep di Pati, Jawa Tengah.
Indra mengatakan Pemilu justru menjadi momentum bagi para pemimpin bangsa seperti kepala daerah, pimpinan partai politik, hingga paslon capres-cawapres untuk mengimbau rakyat dan bawahannya supaya tidak menebar kebencian terhadap lawan politik.
"Memandang konstestasi Pilpres ini bukan tempat untuk saling membenci, bukan tempat untuk saling membunuh, bukan tempat untuk saling menjatuhkan," ujar Indra kepada Suara.com, Selasa (19/12/2023).
Indra menyebut bahwa Pemilu 2024 semestinya dijadikan wadah untuk sesama anak bangsa saling menguatkan. Baginya beda pandangan dalam urusan politik merupakan sebuah hal yang biasa.
"Kita ini satu negara, kita ini satu bangsa, udah capek sebenarnya kita ratusan tahun diadu domba terus untuk kepentingan kelompok orang-orang tertentu," jelas dia.
Lebih lanjut, Indra menuturkan bahwa Pemilu adalah memilih pemimpin yang terbaik untuk mejanlankan pemerintahan.
"Kita harus melihat ini sebagau sebuah kompetisi mencari yang terbaik, tapi bukan berarti kita harus bermusuhan itu sih pandabgan dari Kubu AMIN," ucap Indra.
Digeber Konvoi Motor Berbendera PDIP
Sebagai informasi, momen menegangkan terjadi saat Kaesang menghadiri acara bertajuk ngopi bareng bersama relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Plat K di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Minggu (18/2023).
Baca Juga: Ganjar Respons Peluang Kaesang Jadi Gubernur Jateng, Begini Katanya
Saat sedang berdiskusi, Kesang Pangarep diganggu dengan hadirnya segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP.
Dalam video yang diunggah Instagram @kabarnegri, terdengar dari dalam rumah makan geberan sepeda motor yang melintasi lokasi pertemuan tersebut.
"Peristiwa di luar rumah makan itu sempat direkam oleh PSI," tulis keterangan unggahan tersebut yang dilansir Suarajawatengah.id, Senin (18/12/2023).
Dalam video yang dibagikan PSI itu tampak segerombolan pemotor berhenti di depan rumah makan tersebut. Terlihat Kesang Pangarep berada di halaman lokasi pertemuan untung meminta para pendukungnya kembali masuk.
Candaan Kaesang
Sementara dalam unggahan akun Instagram @sedulur_solo, Kaesang Pangarep meminta relawan tak terpancing emosi, tapi tidak perlu takut.
"Kita bergerak menggunakan hati nurani kita masing-masing, dan selalu jaga kekondusifan. Kita harus selalu kondusif, jangan terpancing emosi dengan apa yang di luar," kata Kaesang Pangarep dalam sambutannya.
Kaesang mengaku sempat mengira suara geberan knalpot itu dari Komunitas 2 Tak yang memamerkan motornya. Dia menyebut massa itu dari partai sebelah.
"Sudah santai-santai saja di sini, tadi bener sudah santai ngerokok-ngerokok, nggak usah gleyer-gleyer. Tadi saya makan di sana itu saya kira itu tadi Komunitas 2 Tak, o lagi pamer motor, o ternyata partai sebelah," kata Kaesang disambut tawa dan tepuk tangan relawan.
Dia menyebut massa itu mencoba menyapa PSI yang tengah menggelar acara silahturahmi. Namun, dia menyoroti salah satu massa yang nekat masuk ke pelataran sambil memainkan dan menggeberkan knalpotnya.
"Nggak apa-apa, tapi kalau buat saya kalau mereka tadi kan ada di jalan raya ya nggak apa-apa, mungkin kalau di jalan raya kan ingin menyapa kita. Tapi tadi sampai ada yang masuk, bener? tadi ada yang sampai yang satu, ada satu yang masuk ya tadi ya?" kata Kaesang.
"Ya," jawab relawan.