Wakanda No More, Indonesia Forever Mendadak Viral, Ini Maknanya

Selasa, 19 Desember 2023 | 09:30 WIB
Wakanda No More, Indonesia Forever Mendadak Viral, Ini Maknanya
Capres dan cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakanda No More, Indonesia Forever “salah satu kutipan Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1 ketika menutup sesi Depat Capres yang digelar KPU RI pada tanggal 12 Desember 2023 lalu kini jadi viral di social media.

Mantan Rektor Universitas Paramadina yang juga pernah dipercaya menjadi Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan kutipan tersebut ketika menjanjikan komitmennya dalam menjaga kebebasan berpendapat di Indonesia, ketika nantinya terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024.

Lalu apa makna tersirat dari kutipan Anies itu? Menurut Jubir Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Angga Putra Fidrian tren “Wakanda No More, Indonesia Forever,” itu hal yang gampang diingat orang. “Istilah Wakanda, Negeri Konoha, itu biasa dipakai oleh orang-orang yang biasa bersuara di medsos, namun takut dengan UUITE dan lainnya, makanya mereka pakai istilah Wakanda,” kata Angga ketika ditanya soal Wakanda No More, Indonesia Forever.

Harapanya 2024, lanjut Angga, ketika Anies jadi Presiden dan Cak Imin jadi Wakil Presiden masyarakat Indonesia tidak perlu lagi takut ngomong atau mengkritik sesuatu.

Baca Juga: AMIN Janjikan Bansos Plus, Anies: Kalau Mau Bansos Saja Pilih yang Lain

“Jadi ketika Anies jadi Presiden dan Cak Imin jadi Wakil Presiden, kita tidak perlu lagi takut ngomong, makanya kita pakai Wakanda No More, Indonesia Forever,”tuturnya.

Menurut Angga, Anies sengaja pake istilah, ”Wakanda No More, Indonesia Forever” sebagai salah satu cara Anies dalam meyakinkan masyarakat Indonesia dalam menjamin kebebasan berpendapat.

“Sederhananya gini sih, mungkin boleh tidak suka sama Anies dan nggak suka sama Gus Imin, tapi pasti tidak suka dengan kondisi hari ini kan? Maka kalau mau berubah atau perubahan atas kondisi hari ini, maka harus Anies Baswedan jadi presiden dan Gus Muhaimin jadi wakil presiden,” terangnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI