Lika-liku Kehadiran Mayor Teddy Pakai Seragam Kampanye Prabowo-Gibran

Selasa, 19 Desember 2023 | 07:08 WIB
Lika-liku Kehadiran Mayor Teddy Pakai Seragam Kampanye Prabowo-Gibran
Sebuah unggahan yang menampilkan Mayor Teddy Indra Wijaya menonton debat perdana capres di KPU RI, Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12/2023) malam, viral di media sosial X. (tangkap layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayor Teddy Indra Wijaya tak kalah menyedot perhatian publik pada Pilpres 2024. Bukan hanya karena ketampanannya, ajudan Prabowo Subianto itu juga sempat menjadi sorotan lantaran ikut mengenakan seragam kampanye Prabowo-Gibran ketika debat perdana capres yang digelar di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) lalu.

Dari banyaknya momen berlangsung pada debat, sosok Teddy juga tak terlepas dari perhatian publik.

Namun kali ini bukan soal ketampanannya, melainkan kehadirannya yang mengenakan seragam kampanye Prabowo-Gibran yakni kemeja biru muda.

Salah seorang pemilik akun X mempertanyakan sosok Teddy yang ikut mengenakan kemeja kampanye padahal masih berstatus prajurit TNI aktif.

Baca Juga: Mabes TNI Buka Suara Soal Mayor Teddy Pakai Kostum Timses Prabowo-Gibran Saat Debat Capres

"Halo bawaslu RI. Teddy ini adalah TNI aktif knp dia ikut dlm barisan tim Prabowo? Knp kalian gak tegur org ini. @bawaslu_RI Emang boleh TNI aktif msk dlm lingkarang timses prabowo gini?" cuit @UmarSyadarHsb_ _

"Tolong kalian jelaskan," imbuhnya.

Unggahan itu lantas menjadi perbincangan publik khususnya di media sosial.

Seperti misalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah yang membela sosok Teddy.

Fahri mengungkapkan, Teddy merupakan ajudan yang melekat pada seluruh kegiatan Prabowo.

Baca Juga: Bantah Isu Ganjar-Mahfud Tak Akan Lanjutkan Bansos Jokowi, TPN Pamer KTP Sakti

"Ini Mayor Inf Teddy Indra Wijaya ajudan yang melekat pada Menhan. Artinya bahkan ia harus ikut berbaur. Makanya lulusan terbaik US Army Infantry School di Fort Benning, USA itu sering nampak memakai baju samaran. Alias mirip bosnya. Karena dia harus melekat dan melindungi," ungkap Fahri melalui akun X pribadinya @Fahrihamzah pada Senin (17/12/2023).

Sementara itu, dari kubu tetangga meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bisa tegas menerapakan aturan usai munculnya kehebohan Teddy mengenakan seragam kampanye padahal berstatus sebagai anggota TNI.

"Ya silakan Bawaslu lah ya kan aturannya sudah jelas diterapkan dari yang sekecil-kecilnya bagaimana kalau pengawal-pengawal ini yang melekat dari KPU ini boleh masuk nggak? Kan gitu kan," kata politisi PDIP, Aria Bima di Media Center Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

Aria ingin agar ada aturan yang jelas soal keterlibatan ajudan di dalam area debat. Hal tersebut dimintanya karena mengingat pelaksanaan Pemilu sedianya berjalan secara jujur, adil dan seluruh kandidat memiliki kesempatan yang sama.

Selain itu, ia juga menekankan, unsur TNI aktif tidak boleh terlibat dalam politik praktis apalagi menjadi timses salah satu pasangan calon di Pilpres 2024.

Aria pun meminta semua ditindak jika ditemukan pelanggaran. Termasuk jika itu terjadi pada pasangan calon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

"Yang jelas TNI tidak boleh titik tidak ada perkecualian karena ini manti akan sangat penting pada implememtasi di bawahnya Polri tidak boleh udah enggak ada umpama lagi. Kalau ada yang di pak Mahfud pak Ganjar, ya diperingatkan semuanya tidak ada kekhususan-khususan," ungkapnya.

Bagaimana Penjelasan Bawaslu?

Bawaslu turut buka suara mengenai keterlibatan Mayor Teddy pada debat capres.

Anggota Bawaslu, Lolly Suhenty menjelaskan, ada potensi dugaan pelanggaran netralitas TNI dalam kemunculan ajudan pribadi Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya pada debat perdana calon presiden, Selasa (12/12/2023) lalu.

Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/7/2023). (Suara.com/Dea)
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lolly Suhenty di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/7/2023). (Suara.com/Dea)

Sosok Teddy tertangkap kamera menghadiri debat di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan duduk di barisan tim sukses pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

“Saat ini kami sedang melakukan pembahasan di internal kami, pekan ini kami akan sampaikan kepada publik,” kata Lolly kepada wartawan, Senin (18/12/2023).

Untuk itu, Bawaslu melakukan penelusuran potensi dugaan pelanggaran menggunakan perspektif undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu.

“Potensi dugaan pelanggaran tentu kami harus menyatakan berpotensi terjadi dugaan pelanggaran, tapi hasilnya seperti apa masih dalam kajian Bawaslu,” tegas Lolly.

Apa Kata Mabes TNI?

Mabes TNI buka suara usai ajudan Prabowo Subianto, Mayor Teddy Indra Wijaya viral menonton debat perdana capres menggunakan seragam paslon Pilpres 2024 nomor urut 2.

Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan kehadiran Teddy dalam debat perdana capres dalam rangka tugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan.

Kapuspen TNI Laksamana Muda  Julius Widjojono (tengah). [Antara]
Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono (tengah). [Antara]

Ia menegaskan bahwa kehadiran Teddy tidak menunjukkan sikap TNI dalam Pilpres 2024.

"Dia hanya ajudan yang mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi," kata Julius dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Senin (18/12/2023).

Julius menyampaikan, jika Teddy secara sadar mengikuti kegiatan Prabowo atas kehendaknya sebagai prajurit, maka ia telah melakukan pelanggaran.

Sejauh ini, Julius menyebut belum ada pelanggaran yang dilakukan Teddy dalam momen debat perdana capres.

"Akan berbeda jika yang bersangkutan atau prajurit aktif lainnya, misalkan karena kehendaknya sendiri lalu ikutan kampanye dan akan salah jika yang bersangkutan gunakan seragam militer saat itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI