Suara.com - Politisi Senior PDI Perjuangan (PDIP) Aria Bima menegaskan bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud tetap akan lanjutkan visi misi program Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sekalipun saat ini situasinya berbeda, lantaran Presiden Jokowi condong mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Intinya bahwa kami tidak pindah strategi, ini ada keberlanjutan. Ada sesuatu yang berbeda saat ini pada saat Pak Jokowi mencalonkan Ganjar awalnya kemudian mendukung Pak Prabowo dengan Mas Wali Kota Gibran mencalonkan."
"Ini saja yang sedikit perbedaan antara Ganjar-Mahfud dengan partai pengusung dengan Pak Prabowo-Gibran dengan partai pengusungnya," kata Aria di Media Center Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).
Meski begitu, ia mengaku tidak kemudian menghilangkan semua program begitu saja.
"Tapi, tidak kemudian dinegasikan semua hal yang terkait dengan visi misi kebijakan program itu tidak akan begitu saja," sambungnya.
Ia pun mencontohkan dengan adanya program KTP Sakti yang ditawarkan Ganjar-Mahfud sesuai dengan prinsip Nawacita Presiden Jokowi.
Ia menjelaskan, partai-partai pengusung Ganjar-Mahfud yang mayoritas parpol yang ada di pemerintahan tetap mengawal Presiden Jokowi hingga akhir masa jabatannya.
"Karena, mandat rakyat kepada partai pengusung Pak Jokowi itu tetap sampe November 2024. Kita tetap dukung penuh dalam konteks politik anggaran kemarin, juga di pengawasan sampe November 2024," ujarnya.
Baca Juga: Zulhas Kena 'Ulti' Ganjar Soal Klaim BLT Dilanjutkan: Meremehkan Intelektualitas Masyarakat
Lebih lanjut, ia menyinggung calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto yang dianggapnya tak mengerti narasi besar pembangunan ekonomi Presiden Jokowi. Sebab, hal itu terjadi karena Prabowo baru bergabung dengan Jokowi pada 2019 sampai 2024.