Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan bahwa format debat calon presiden dan calon wakil presiden tidak bakal diubah.
“Formatnya sama persis, tidak ada perubahan sebagaimana yang terjadi di debat presiden pertama,” kata ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (18//12/2023).
Hasyim juga mengatakan, berdasarkan hasil pertimbangan, durasi waktu debat 150 menit yang dibagi enam segmen itu dianggap sudah tepat. Durasi dan format tersebut sama persis dengan debat persana capres pada Selasa (12/12) lalu.
“Walaupun mungkin ada yang membuat catatan, kesannya debatnya kurang mendalam, waktunya sangat singkat,” ujar Hasyim.
Baca Juga: Sesuai Usulan Tiga Paslon, KPU Siapkan Podium Buat Debat Capres-Cawapres
“Dengan begitu, semua punya kesempatan untuk menjawab atau merespon pertanyaan, baik itu yang diajukan oleh panelis maupun yang diajukan dari masing-masing capres atau cawapresnya,” tambah dia.
Terkait jumlah undangan untuk masing-masing tim pasangan calon, KPU tetap memberi batasan sebanyak 75 orang untuk dapat hadir ke lokasi debat secara langsung.
"Segmen pertama adalah penyampaian visi, misi, program kerja oleh masing-masing calon wakil presiden," ucap Hasyim.
Debat dilanjutkan dengan masing-masing cawapres menjawab pertanyaan dari moderator yang sudah dirumuskan oleh 11 panelis pada segmen kedua dan ketiga.
"Segmen keempat dan kelima itu nanti masing-masing calon wakil presiden diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada masing-masing calon wakil presiden yang lain," tutu Hasyim.
Baca Juga: Resmi! KPU Umumkan Daftar Nama 11 Panelis dan 2 Moderator Debat Cawapres
Kemudian, debat terakhir akan menjadi kesempatan bagi ketiga cawapres menyampaikan pernyataan penutupnya.
Diberitakan sebelumnya, KPU menunjuk Alfito Deannova dan Liviana Cherlisa sebagai moderator. Alfito sendiri merupakan Pemimpin Redaksi Detikcom sementara Liviana adalah pembawa berita dan produser Kompas TV.
Dia juga menyebutkan ada sebelas nama yang ditetapkan sebagai panelis debat cawapres, di antaranya:
1. Alamsyah Saragih, Anggota Ombudsman RI Periode 2016-2020.
2. Adhitya Wardhono, Ekonom dan Pengajar FEB Universitas Jember.
3. Agustinus Prasetyantoko, Ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Alma Jaya 2015-2023.
4. Fausan Al Rasyid, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
5. Handri Saparini, Pendiri dan Ekonom CORE Undonesia.
6. Hyronimus Rowa, Wakil Rektor bidang Akademik dan Inovasi IPDN.
7. Poppy Ismalina, Associate Professor di Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM.
8. Retno Agustina Ekaputri, Rektor Universitas Bengkulu 2021-2025.
9. Suharnomo, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
10. Tauhid Ahmad, Direktur Eksekutif INDEF dan Dosen FEB Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
11. Yosa Rizal Damuri, Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies/CSIS.
Sekadar informasi, tema debat kedua ini ialah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur dan perkotaan.