“Ibu yang sabar, insya Allah cobaan ini menjadi hikmah dan anak ibu jadi pembuka pintu surga buat ibu, insya Allah kita ikhtiarkan perubahan sehingga ibu bisa lebih sejahtera lagi,” tandas Anies.
Selain berdialog dengan Ibu Megawati, Anies juga menyerap banyak aspirasi dan harapan masyarakat terkait mahal dan tidak stabilnya harga kebutuhan pokok karena langkanya bahan pokok. Usai mendengarkan aspirasi, Anies pun mendapat dukungan kompak dari yang hadir di Pasar Inpres. Mereka mendukung perubahan yang dijanjikan Anies.
“Bapak ibu sekalian tadi saya berjumpa dengan pedagang di dalam mendengarkan cerita mereka, banyak yang mereka cerita bahwa omsetnya turun karena harganya mahal yang belanja juga begitu belanjanya berkualitas karena uangnya tidak cukup. insya Allah perubahan kita bawa lewat Lubuklinggau ini,” ucap Anies.
Selanjutnya Anies menanyakan kepada masyarakat pasar apakah kondisi serba mahal dan tak stabil tersebut diteruskan? Mereka kompak menjawab tidak dan meminta agar terjadi perubahan.
“Apakah harga kebutuhan murah atau mahal?,” tanya Anies. “Mahal !,” jawab pedagang dan pembeli pasar. “Apakah ini mau diteruskan? Kalau tidak butuhnya apa,” tanya Anies lagi. “Perubahan !,” teriak masyarakat pasar.
Tak hanya itu baik pedagang maupun pembeli di pasar juga berharap agar Anies dapat merealisasikan renacana untuk melakukan perubahan terhadap pasar tradisional.
“Ini saya ulang perubahan pasar dari lapak yang sepi jadi laris, dari yang berantakan jadi nyaman, dari yang susah nyari modal jadi mudah insya Allah berhasil,” tandasnya.