Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi Pondok Pesantren Al Mashum di Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang pada Minggu (17/12/2023).
Pada kesempatan tersebut, Ganjar juga berziarah ke makam KH Mashum yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kompleks ponpes.
Kehadiran Ganjar diterima langsung oleh KH Sholihun selaku pimpinan Ponpes Al Mashum.
Dalam kunjungan itu, Ganjar menerangkan, KH Mashum adalah sosok guru bagi para tokoh dan kiai-kiai besar. Namun dibalik kebesarannya, KH Mashum memilih lebih sering di pesantren.
Baca Juga: Di Hadapan Kyai Ponpes Darussalam Magelang, Ganjar Janji Bakal Jalankan UU Pesantren
"Beliau (KH Mashum) itu gurunya para tokoh, kalau di pondok istilahnya yang tidak banyak keluar jadi tidak banyak orang mengenal tapi ternyata banyak kiai-kiai besar yang dulu mondok di sini, maka kita ikut mendoakan," ujar Ganjar dikutip Senin (18/12/2023).
Ganjar lantas melihat penyebab dari banyaknya peziarah yang datang dari berbagai daerah. Menurutnya, hal itu dikarenakan KH Mashum merupakan kiai yang banyak memberikan nilai pelajaran hidup secara langsung.
Ganjar lantas bercerita, dulu area sekitar Ponpes Al Mashum termasuk daerah yang pertanian dan irigasinya kurang maksimal.
Namun berkat KH Mashum, pertanian dan irigasi sawah menjadi lebih hidup.
"Tadi diceritakan sejarah bagaimana membangun kemasyarakatan, sosial bahkan legendanya dulu datang ke sini karena area ini kering, begitu beliau datang pertaniannya, pengairannya hidup," jelas Ganjar.
Baca Juga: Angkat Bicara Soal Format Debat Town Hall Usulan Prabowo, Ini Kata Ganjar Pranowo
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut menerangkan, KH Mashum telah mengajarkan dan memberikan banyak manfaat semasa hidupnya khususnya untuk kehidupan bermasyarakat.
Ia menilai, pelajaran hidup dari KH Mashum dapat menjadi inspirasi dan motivasi baginya dan juga seluruh masyarakat.
"Jadi kiai zaman dulu juga berpikir kemasyarakatan, bahkan teknis. Bayangkan pengairan pertanian sudah dipikirkan pada zaman itu. Ini sebuah pelajaran untuk kita bisa punya cita-cita yang bisa menyejahterakan banyak orang dengan ikhtiar apapun."