Suara.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo bersama Badan Pengurus Pusat (BPP) Persatuan Pengusaha Disabilitas Indonesia (Perpedin), menggagas Kementerian Pemberdayaan Disabilitas.
Hal ini bermula ketika Ganjar menghadiri Kirab Budaya Nitilaku dalam rangka HUT ke-74 Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Minggu (17/12/2023) kemarin.
Saat itu, Bambang Susilo Ketua BPP Perpedin untuk menyampaikan aspirasi sekaligus diskusi bersama Ganjar.
Bambang mengatakan bahwa kaum difabel masih diposisikan sebagai objek dan dipinggirkan.
Kondisi tersebut membuat kecenderungan adanya keterbelakangan pada tingkat pendidikan sangat rendah serta mengalami demotivasi atau rendah diri.
Populasi penyandang disabilitas yang tercatat Survei Ekonomi Nasional (Susenas) mencatat sejumlah 28,05 juta jiwa.
Jumlah ini setara 10,38 persen populasi nasional pada 2020, dengan jumlah kaum difabel terbanyak pada usia lanjut.
"Selama ini, isu disabilitas hanya ditangani secara sosial dan itu kurang maksimal," kata Bambang, lewat keterangan tertulisnya, yang diterima Suara.com, Senin (18/12/2023).
![Ganjar Pranowo saat bertemu penyandang disabilitas di Mataram, NTB, Minggu (3/12) [Suara.com/Buniamin]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/12/03/67426-penyandang-disabilitas.jpg)
Ia sengaja menemui Ganjar yang sedang menghadiri Kirab Budaya Nitilaku di kampus UGM untuk menyampaikan aspirasi. Ke depan, penting untuk melakukan pemberdayaan ekonomi khusus disabilitas.
"Tadi usulan kami soal pemberdayaan ekonomi disabilitas sudah kita sampaikan ke Pak Ganjar bahwa disabilitas keterkaitan ekonomi ini harus diberdayakan secara khusus," ucapnya.