Suara.com - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo berbincang dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).
Sebelum sampai di tempat pertemuan, Ganjar berhenti di tengah persawahan untuk melihat langsung kondisi sawah para petani.
Usai berbincang dengan para petani, Ganjar ditemui oleh seorang emak-emak. Namun berbeda dengan emak-emak lainnya yang meminta bersalaman atau swafoto.
Namun ibu ini malah meminta uang kepada Ganjar.
Baca Juga: Mengulas Sejarah Kampanye: Dari Orasi Sampai Iklan Sana-Sini
“Enggak bagi-bagi toh pak?” kata emak tersebut.
“Bagi opo?” tanya Ganjar kembali.
“Bagi-bagi artha (uang)” timpal si ibu.
Namun, bukannya marah atau memberikan yang diminta oleh emak tersebut, Ganjar malah memanggil Panwaslu.
“Panwas mana panwas? Panwas, panwas. Bagi-bagi rezeki maksudnya toh,” kata Ganjar.
Baca Juga: Ahmad Ali Cerita Warga Aceh Hukum NasDem Gegara Usung Jokowi Pada Pilpres 2019
Tak lama, Ketua Panwaslu Kecamatan Tempuran, Irawati menghampirinya. Saat itu, Ganjar kemudian langsung menanyakan kepada Irawati, maksut sang ibu soal bagi-bagi rejeki.
“Panwas, ini ada pertanyaan ‘pak Ganjar bagi-bagi rejeki, bagi-bagi duit’ boleh gak?” kata Ganjar kepada petugas.
“Mboten ya,” kata Irawati.
“Kenapa enggak boleh?” lanjut Ganjar
“Itu money politic,” timpal Irawati.
Tak hanya itu, Ganjar kemudian langsung memberikan pemahaman jika memberi dan menerima uang saat kampanye itu tidak diperbolehkan.
“Tau? Politik uang artinya tidak boleh,” jelas Ganjar.