Suara.com - Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid membantah adanya isu politik identitas setelah capres dan cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) meneken pakta integritas dari Ijtima Ulama Rizieq Shihab Cs.
"(Politik) identitasnya di mana? Tidak ada," kata Hasanudin Wahid kepada wartawan di Kompleks DPR, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (16/12/2023).
Menurut dia, pihaknya terbuka atas semua bentuk dukungan. Dengan syarat tidak melanggar PBNU.
"Asalkan satu, tidak boleh menabrak PBNU, itu syaratnya. Apa PBNU itu, Pancasila Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD," ucap Hasanudin.
Baca Juga: Pasca Teken Pakta Integritas Ijtima Ulama, Dukungan Ulama ke Anies-Imin Jadi Menguat
"Kitta pasti akan terima dari mana pun, dari mana pun dukungan itu asal tidak menabrak itu semuanya," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, forum Ijtima Ulama kelompok Rizieq Cs telah resmi memberikan dukungan kepada duet AMIN dalam Pilpres 2024. Dukungan itu resmi diberikan usai penandatanganan 13 poin pakta integritas hasil Ijtima Ulama.
Anies membenarkan telah meneken 13 poin dari pakta integritas yang disodorkan oleh forum Ijtima Ulama. Anies mengaku telah menandatangani pakta integritas tersebut.
"Sudah hampir sebulan ya dan nggak ada yang baru," ujar Anies kepada wartawan di Jambi, Kamis (14/11/2023).
Anies menerangkan, bahwa kesepakatan dengan anggota Ijtima Ulama merupakan sebuah keniscayaan. Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku dukungan kepada koalisinya akan semakin luas.
Baca Juga: Saran Timnas AMIN Kepada Mahasiswa: Cari Rekam Jejak Capresnya, Jangan yang Stroke dan Emosian
"Alhamdulillah sebuah keniscayaan dan kita berjuang terus untuk perubahan Indonesia yang lebih adil dan kita berjuang terus dengan dukungan ini Insyaallah jangkauannya makin luas lagi," kata Anies.