Suara.com - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, mengklaim istilah gemoy yang melekat pada figur Prabowo Subianto memiliki efek besar dalam menarik suara pemilih kalangan muda.
Hal ini diungkap Rosan saat menghadiri pembukaan kompetensi Joget Gemoy dengan total hadiah mencapai Rp 808 juta yang digelar Relawan Gemoy di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (15/12/2023).
Berdasar hasil analisa TKN Prabowo-Gibran, Rosan menyebut mayoritas pemilih muda sangat terbuka dan bisa menerima istilah gemoy yang melekat pada figur Prabowo tersebut.
"Kami meyakini efeknya ini sangat besar, sangat luar biasa. Kenapa? Karena kan kami juga melakukan analisa dari produk gemoy ini dan hasilnya ternyata sangat-sangat positif," kata Rosan.
Baca Juga: Prabowo Lantik Titiek Soeharto dan Iwan Bule jadi Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra
Di sisi lain, Rosan mengungkap dari hasil analisa tersebut menurutnya hanya ditemukan kurang dari 2 persen yang tidak suka dengan istilah gemoy.
"Mungkin less dari 2 persen yang tidak menyukai produk gemoy ini. Lainnya sangat menyukai, sangat diterima, sangat adaptif, sangat humanis," katanya.
Atas trend positif tersebut Rosan mengaku pihaknya akan selalu memasukkan istilah gemoy dalam setiap acara yang digelar TKN Prabowo-Gibran.
"Ini hal yang sangat sangat positif dan kami pun tentunya menyambut sangat baik ya gemoy ini ke dalam program-program kita dan acara-acara kita," pungkasnya.