Suara.com - Relawan pendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) di Provinsi Banten mempunyai cara unik untuk mesosialisasikan calon yang diusungnya.
Relawan yang tergabung dalam Gerakan Banten Nyata (GBN) terus bergerak menjumpai masyarakat untuk sosialisasikan Prabowo-Gibran.
Para relawan GBN itu melakukan sosialisasi peningkatan gizi dari pangan lokal yang lazim dikonsumsi masyakat Indonesia dalam keseharian yakni tempe.
Mereka mendatangi masyarakat dengan cara door to door campaign sekaligus membagikan tempe yang mereka bawa kepada warga.
Baca Juga: Adu Rekam Jejak 3 Cawapres: Mahfud MD Lawan Terberat Gibran dan Cak Imin di Debat Kedua?
Tempe yang kerap dianggap sebagai makanan receh, ternyata kandungan dan manfaatnya tidak bisa dianggap remeh.
Di sisi lain, seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran memiliki misi meningkatkan kesehatan masyakarakat. Salah satunya dengan memberikan makan gratis kepada anak-anak sekolah.
Pembagian tempe tersebut bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat, terlebih kini masih banyak penyandang stunting di daerah.
Koordinator GBN, Faisal Dudayef mengatakan, tim relawan GBN memilih tempe sebagai rekomendasi lauk yang harus dikonsumsi.
Faisal mengungkapkan, tempe merupakan lauk makan yang banyak dijumpai di masyarakat Indonesia, lantaran kaya akan kandungan gizi, sehingga tempe sangat bermanfaat bagi tubuh manusia.
Baca Juga: Rahasia Tubuh Bugar Prabowo Subianto di Usia 72, Olahraga Ini Dilakukan Setiap Hari
"Tempe juga mudah didapat, murah dan pastinya bergizi," kata Faisal dikutip dari Bantennews (Jaringan SuaraBanten.id), Jumat (15/12/2023).
Kata Faisal, tempe bisa menjadi alternatif kudapan yang bergizi, murah dan berdampak menghidupkan perekonomian lokal.
"Efek domino dari menjadikan tempe sebagai penganan favorit mulai dari kesehatan hingga ekonomi. Ini sesuai dengan misi Prabowo-Gibran," papar Faisal.
Sementara itu, Pakar gizi klinik Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, SpGK mengatakan, tempe bisa menjadi alternatif kudapan sehat bahkan bisa mencegah stunting.
"Tempe bisa digunakan sebagai lauk saat makan makanan utama dan juga sebagai kudapan untuk memenuhi kebutuhan protein harian, yang kebutuhannya mencapai sekitar 60 gram per hari," kata Fiastuti dalam keterangannya.
Menurutnya, kandungan protein, zat besi, dan kalsium tempe menurut dokter dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) itu lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging sapi. Karenanya, tempe sangat baik dikonsumsi ibu hamil dan anak balita untuk mencegah stunting.
Kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi. Itulah sebabnya tempe disebut makanan super atau superfood asli Indonesia.
Fiastuti memaparkan dalam 100 gram tempe setidaknya mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori. Ia pun membandingkannya dengan 100 gram daging sapi yang biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu juga menginformasikan jika tempe juga baik untuk pembentukan tubuh dan kesehatan pencernaan anak-anak hingga orang tua.
“Dengan gizi yang tinggi, tempe diproduksi dengan energi yang lebih rendah dan dijual lebih murah dibanding daging sapi di Indonesia,” kata Fiastuti.