Suara.com - Transportasi umum memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Selain lebih hemat untuk mengeluarkan biaya perjalanan harian, ini juga berdampak pada kesehatan dan isu-isu dalam sebuah kota.
Misalnya soal polusi udara, dengan menggunakan transportasi umum akan mengurangi pemakain transport pribadi yang membuat orang-orang sekitar bisa menghirup udara lebih segar.
Kendaraan bermotor juga menjadi salah satu penyumbang utama emisi gas rumah kaca yang mana menjadi isu lingkungan utama. Dengan menggunakan transportasi umum bisa membantu mengurangi isu ini.
Ada lagi isu yang kerap kontrovesial alias kemacetan. Transportasi umum juga bisa mengurangi kemacetan di jalan, karena mengurangi jumlah kendaaran pribadi di jalan.
Baca Juga: Pengaruh Debat Capres dan Cawapres ke Pemilih Pemula
Meski banyak memiliki manfaat untuk menyelesaikan beberapa isu, ternyata jumlah transportasi umum di Indonesia masih minim. Menurut data BPS (2022) ada 141.992.573 unit kendaraan bermotor.
Selain itu, dalam penelitian Litbang Kompas soal seberapa sering wargai pakai transportasi umum pun masih rendah. Lantas apa sih gagasan capres-cawapres untuk menggenjot transportasi massal? Berikut ulasannya.
Adu Visi Misi Soal Transportasi Umum Massal
Jumlah transportasi umum masih minim, minat warga terhadap hal ini juga masih rendah. Lantas bagaimana gagasan capres-cawapres dalam isu ini?
Anies-Muhaimin
Baca Juga: Tegas! Prabowo: Saya Tidak Takut Punya Jabatan Mas Anies, Sorry, Sorry Ye...
Berikut visi dan misi hingga gagasan Anies-Muhaimin soal transportasi umum.
1. Memastikan akses dan keterjangkuan biaya pelayanan publik, termasuk transportasi.
2. Menyediakan 2 juta hunian terjangkau di pusat kota yang terintergrasi dengan transportasi publik.
3. Membangun kereta yang mengalungi Kalimantan.
4. Memastikan transportasi udara, darat, dan air yang terjangkau dan saling terhubung.
5. Dukungan subsidi ongkos transportasi air di Bali-Nusa Tenggara dan Maluku agar lebih terjangkau.
6. Revitalisasi sejumlah pelabuhan seperti Pelabuhan Benoa, Kupang, Yos Sudarso, Amahai, Tual dan Saumlaki.
7. Melanjutkan pembangunan KA Trans Sulawesi jalur Makassra-Parepare sampai Palu hingga 2029.
8. Integrasi sektor transportasi publik di Sulawesi (integrasi Pete-Pete, pengembangan bus dalam kota).
9. Seluruh transportasi umum harus ramah disabilitas.
Berikut adalah gagasan yang dikampanyekan.
1. Mengembangkan transportasi publik dibandingkan memberi subsidi BBM yang besar.
2. Menurunkan biaya transportasi umum.
3. Meningkatkan kualitas layanan pada transportasi darat, laut, dan udara.
Prabowo-Gibran
Visi misi Prabowo-Gibran soal transportasi umum:
1. Membangun armada transportasi laut rakyat untuk melayani pulau-pulau terpencil dan terluar dengan harga terjangkau.
2. Meningkatkan dan memperluas akses transportasi bagi penyandang disabilitas.
3. Menyediakan transportasi publik murah bagi pekerja dan rakyat tidak mampu.
4. Memberikan kepastian hukum untuk kendaraan roda dua sebagai transportasi umum, termasuk hak berserikat bagi ojol dan taksi onlinde yang bermitra dengan perusahaan aplikasi.
Ganjar-Mahfud MD
Visi misi Ganjar-Mahfud soal transportasi umum:
1. Menghubungkan tempat tinggal dan tempat kerja dengan sarana transportasi yang masif, nyaman, dan murah, disertai penyediaan trotoar yang ramah pejalan kaki.
2. Membangun hunian baru atau renovasi disertai ketersediaan transportasi umum. Terutama untuk warga berpenghasilan rendah, buruh, dan anak muda dengan pembiayaan yang muda dan murah.
3. Menghadirkan transportasi umum yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.